Virus corona yang berawal di Wuhan, China. Sekarang sudah menewaskan lebih dari 50 orang meninggal dunia dan 2.000 lebih terjangkit virus ini atas total keseluruhan selain China, korban terus berjatuhan dan membuat kekhawatiran bagi semua orang yang ada di dunia.
Untuk saat ini pemerintah China sudah mengkarantina belasan kota di provinsi Hubei, termasuk Wuhan, dimana virus corona tipe baru muncul dan mulai menyebar. Dan kini kota yang sedang dikarantina seperti kota hantu.
Wabah yang sangat mengerikan ini juga tak hanya membuat panik dan cemas orang-orang, namun juga para petugas medis yang bekerja tak kenal lelah merawat para pasien yang terinfeksi. Sekarang ramai beredar video di media sosial yang memperlihatkan para petugas medis menjerit dan menangis histeris ditengah susasana mencekam ancaman virus corona tipe baru.
Beberapa video yang diunngah di akun Twitter seorang seniman China @baduciao, terlihat perawat menangis dan berteriak emosi karena dilanda frustasi.
“Apa yang kau lakukan? Aku ingin pulang, bekerja 3 shift sehari! Bawa pasien-pasien itu pergi!” demikian keterangan unggahan itu yang merupakan terjemahan dari teriakan petugas medis di China.
Seorang petugas medis lainnya datang menghampiri dan mencoba menenangkan, namun keduanya justru berakhir dengan saling berdebat. Terlihat sang petugas medis sudah kewalahan dan kelelahan menangani pasien yang berdatangan ke rumah sakit.
Di video kedua itu menunjukkan seorang perawat wanita menangis histeris di sebuah ruangan, Ia berteriak diselingi isak tangis sementara beberapa perawat lainnya mencoba untuk menenangkan dirinya.
Di ruangan itu juga terlihat perawat lain yang tak bisa menahan kesedihan meski mencoba untuk tetap menjalankan tugas.
Video lainnya seorang perawat sedang menangis, dalam keterangan video dari @badiucao menulis bahwa perawat itu frustasi karena tertekan harus melawan virus corona tanpa henti setelah kota itu dikarantina.
“Dia mengatakan jika kita istirahat, maka kita dianggap sebagai pengkhianat, aku bekerja tanpa henti setiap hari, hanya kematian yang menungguku di sini,” demikian keterangan yang ditulis oleh seniman China tersebut.