Paling mengerikan hanya dengan membayangkan bagaimana terjadinya pesawat jatuh, rasa takut berlebihan mampu membuat trauma untuk tidak menaiki pesawat.
Kecelakaan pesawat adalah kecelakaan yang sangat mustahil ada yang selamat, sekalinya pesawat jatuh akan hancur lebur dimakan oleh api.
Tapi faktanya ada 2 orang selamat atas kecelakaan pesawat ini, ia bernama Kapten Sigit Hani Hadiyanto dan Dwi Krismawan. Seorang instruktur dan calon pilot yang selamat atas insiden menabrak gunung Gede, meskipun dengan kondisi kepala yang penuh dengan luka bakar.
Peristiwa ini terjadi 23 tahun silam, tepatnya 28 Januari 1997, Diundang ke acara Kick Andy pada tanggal 10 Januari 2020, menceritakan kembali bagaimana kedua orang ini bisa selamat dari maut.
Instruktur dan calon pilot mengalami kecelakaan saat ujian akhir
Pada tanggal 28 Januari 1997 adalah hari yang menentukan hidup Dwi Krismawan. Pada saat itu Dwi sedang menghadapi ujian terakhir sebelum menjadi pilot sungguhan.
Dwi ikut terbang dalam pesawat latih bersama instrukturnya, namun ternyata pesawat mereka jatuh.
Dwi mengalami luka bakar hingga 50% di tubuhnya, sedangkan instruktur Kapten Sigit Hani Hadiyanto mengalami luka 27%.
Keduanya pun tak yakin bisa bertahan hidup saat mengalami kejadian itu, bahkan hidup dan masa depan mereka mendadak terasa suram.
Pesawat menabrak Gunung Gede, Jawa Barat
Dalam tayangan Kick Andy, instruktur Kapten Sigit Hani Hadiyanto mengucapkan jika kecelakaan pesawat itu disebut control flight into terrain (CFIT).
Kondisi terjadi saat pesawat berada dalam kontrol pilot dan tidak mengalami masalah teknik tapi secara tidak sengaja mengarah ke bawah, baik itu ke pegunungan, air, maupun daratan lainnya.
Pesawat hancur lebur saat menabrak Gunung Gede di Jawa Barat. Kapten Sigit dan Dwi tidak sadarkan diri. Saat mereka sadar, tubuh mereka sudah terbakar, yang membuat mereka cacat permanen, namun sebuah keajaiban mereka bisa selamat dari maut.
Mendapat dukungan dari orang tercinta
Kapten Sigit menjadi instruktur saat berusia 23 tahun, Kapten Sigit ataupun Dwi merasa bahwa hidup mereka pasti akan suram.
Bahkan Dwi yang sempat diundang oleh Andy N. Foya pada tahun 2006 lalu mengaku bahwa ia sempat meminta kepada dokter untuk melakukan suntik mati padanya.
Namun faktanya mereka bisa hidup bahagia hingga sekarang bersama orang tercinta. Sigit menikah dengan Menuk Sudarwati pada tahun 2005, sedangkan Dwi menikahi Bethania Eden , kekasih yang baru ia kenal selama 3 bulan saat peristiwa itu terjadi.
Sigit tetap melanjutkan menjadi instruktur penerbangan, Sedangkan Dwi meskipun gagal menjadi seorang pilot, ia menjadi seorang motivator, penulis buku, pendeta, bahkan mendirikan yayasan kekuatan cinta Indonesia.