Jumat (21/02/2020) sore awalnya berjalan biasa bagi Sudarwanto, warga Dusun Kembangarum, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, petani 37 tahun yang dipanggil Kodir oleh tetangganya ini bersiap memancing. Hampir setiap hari, dia memancing di kali Sempor yang melintasi Dukuh, dusun di timur Kembangarum.
“Sudah menjadi kebiasaan, apalagi sehabis turun hujan deras di sini (Turi) atau di atas sana (Merapi), ikan-ikan akan banyak,” ujar dia, Minggu (23/02/2020).
Kodir sudah turun ke kali sore itu. Namun, belum sempat ditaruhnya alat pancing, dia mendengar terdengar suara minta tolong. Puluhan murid SMPN 1 Turi yang mengikuti susur sungai di kali Sempor terjebak arus yang deras.
“Saya langsung lari ke bawah, ternyata ada sekumpulan anak-anak dengan seragam Pramuka yang minta tolong, ada juga yang menangis, saya langsung terjun ke sungai,” ujar Kodir.
Kodir menjadi satu-satunya orang yang menyelamatkan puluhan siswa yang terjebak arus deras tersebut. “Saya mengambil tangga agar mereka bisa naik ke sisi sungai. Tangga juga saya pakai untuk menyeberangi Kali Sempor. Saat itu siswa yang hanya kebanyakan wanita,”
Di hari itu, kedalaman Kali Sempor yang biasanya hanya setengah meter menjadi sekitar 2 meter. “Anak-anak banyak yang nangis, saya sih maunya nolong semua, tapi apa boleh buat, saya sudah berusaha semaksimal mungkin, saya saja hampir tenggelam,” ujar Kodir.
Kodir tak menghitung berapa jumlah siswa yang ia selamatkan di Kali Sempor. Yang dia ingat adalah suara tangisan dan wajah ketakutan. “Saya sedih kalau mengingat kejadian itu.”
Total anak dievakuasi lebih dari 20 orang. Enam anak dalam kondisi lemas. dominan wanita. Selain Kadir, ada beberapa warga membantu evakuasi siswa-siswi yang berada di pinggir sungai sambil memanggil bantuan.
Setelah semua terevakuasi dan berada di atas tebing, saya coba mencari tangga bambu. Gunanya untuk menyeberangkan mereka ke jalur yang memungkinkan untuk dilalui. Proses evakuasi yang dilakukan Kodir berlangsung kurang lebih 3 jam dari pukul 14.30 sampai 17.30.
Setelah menolong, Kodir pun pulang, setelah maghrib Kodir balik lagi, mencari lagi. Melihat di lembah Sempor, sampai pukul 21.30, terus ada yang ketemu satu lagi, sudah meninggal dunia.