Pemerintah kota Tokyo mengumumkan pada Sabtu (22/02/2020) bahwa telah ada seorang karyawan berusia 60-an tahun positif terkena virus corona (COVID-19). Pria ini diketahui baru saja mengunjungi Indonesia pada pertengahan Februari 2020.
Media nasional Jepang, NHK melaporkan pada Minggu (23/02/2020), pria yang merupakan staff fasilitas perawatan lansia itu mengunjungi sebuah institusi kesehatan pada 12 Februari setelah mengalami “gejala-gejala seperti flu”. Namun ia kembali ke rumah pada hari yang sama karena tidak didiagnosa mengidap pneumonia.
Esok harinya, pada 13 Februari dia kembali bekerja dan pada 14 Februari tinggal di rumah, pada 15 Februari, dia dilaporkan mengunjungi Indonesia untuk berlibur bersama keluarga, namun tak diungkap saat berada di Indonesia ia bepergian ke mana saja.
Saat kembali ke Jepang pada 19 Februari, pria itu mengalami kesulitan bernapas yang parah dan disebut mengalami “kondisi serius” seperti gejala virus corona atau COVID-19, dan pria tersebut sudah dirawat di rumah sakit di Tokyo.
Pemerintah Tokyo sedang melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap rute penularan, serta kontak deket, termasuk yang ada di tempat kerjanya. Dengan kejadian ini maka 29 orang telah dipastikan terinfeksi virus corona di Tokyo.
Sebelumnya, Pusat Pengendalian Penyakit Menular Virus Corona Tokyo pada lama pemerintah Kota Tokyo juga telah menyebutkan adanya warga Tokyo berusia 60 tahun yang positif virus corona, awal gejala yang dialami pria itu terjadi pada 12 Februari
Dalam pernyataan pers ditegaskan, pria tersebut tidak punya riwayat ke China 14 hari sebelum timbul gejala seperti yang dialami pasien virus corona lainnya.
Respon Kemenkes Indonesia
Kepala Bidang dan Opini Publik Kementerian Kesehatan, Busroni mengatakan pihaknya berhati-hati dalam merespons dan menindaklanjuti informasi terkait penyebaran virus corona COVID-19.
Hal ini disampaikan saat ditanya mengenai kasus positif virus corona terhadap seorang warga negara Jepang yang baru saja berkunjung ke Indonesia. Warga negara Jepang itu dinyatakan positif terinfeksi virus corona tak lama setelah kembali dari Indonesia.
Menurut informasi, yang bersangkutan sudah mengalami gejala flu sejak sebelum bertolak ke Indonesia. Mengenai hal ini, kata Busroni harus ditelusuri dengan teliti riwayat perjalananyang bersangkutan. Oleh karena itu Kemenkes belum bisa berkomentar lebih jauh.