Pemuda asal NTT menjadi terkenal di dunia setelah menemukan spesies serangga baru.
Dua orang muda dari Nusa Tenggara Timur (NTT), Davis Marthin Damaledo dan Garda Bagus Damastra, menjadi terkenal di seluruh dunia setelah mereka menemukan jenis baru serangga “raksasa” bernama Nesiophasma, yang merupakan serangga ranting.
Baca Juga: Fungsi Lidah Kucing yang Kasar seperti Berduri
Dilansir dari Betahita.id pada hari Rabu (27/12), Davis menemukan serangga tersebut sekitar bulan Maret 2021 ketika dia baru saja masuk SMA. Sejak kecil, dia sudah gemar mengumpulkan serangga, namun sempat meninggalkannya saat dia masih di SMP.
Kisah ini bermula ketika Ayah Davis membawanya ke pepohonan jambu air di Desa Oemasi dan bertemu dengan serangga yang membuat namanya terkenal di seluruh dunia. Di salah satu pohon di sana, Davis menemukan serangga yang ukurannya mencapai 20 cm dan belum mengetahui jenisnya.
Panggil Peneliti Asal Kanada
Davis membawa pulang serangga yang belum dia kenali. Dia meminta bantuan dari temannya, Garda Bagus Damastra, yang juga seorang penggemar serangga, untuk mengidentifikasinya. Meskipun pada awalnya hanya mereka ketahui bahwa serangga tersebut adalah jenis Nesiophasma.
Petugas kepolisian kemudian menghubungi seorang ahli serangga dari Kanada bernama Frank H. Hennemann. Serangga Nesiophasma ini diberi kesempatan untuk menetas di rumah Davis, sementara induknya yang sudah mati dikirim untuk penelitian lebih lanjut.
Setelah para pakar menganalisisnya, serangga ranting yang Davis temukan adalah spesies yang belum pernah siapapun tahu sebelumnya. Ciri khasnya adalah adanya garis merah yang terlihat jelas di sepanjang toraks, yaitu bagian tubuh di antara kepala dan perut.
Baca Juga: 5 Karakter Hewan Laut yang Ada di Spongebob
Masuk dalam Publikasi Ilmiah
Dalam sebuah publikasi ilmiah, tercatat tentang serangga tonggeret dan nyanyian orkestrasi yang menjadi penanda peralihan musim. Dalam penelitian ini, Garda Bagus Damastra dan Davis Marthin Damaledo telah mengungkapkan temuan mereka.
Setelah itu, Davis dan Garda mulai melakukan penelitian dan mereka diakui sebagai penulis publikasi mengenai spesies baru yang dinamakan Nesiophasma sobesonbaaii. Nama Sobesonbaaii sendiri diambil dari seorang pahlawan nasional dari NTT, yaitu Sobe Sonbai III.
Pada bulan Maret 2023, sebuah publikasi dengan judul “Nesiophasma sobesonbaaii n. sp. –a new giant stick insect from the island Timor, Indonesia (Insecta: Phasmatodea)“. Publikasi ini muncul dua tahun setelah Davis menemukannya di kebun jambu biji.
Pada saat itu, Davis, seorang siswa kelas 3 di SMA 5 Kupang, menjadi salah satu penulis dalam publikasi ilmiah bersama tiga peneliti dari luar negeri, yaitu Hennemann, Royce T. Cumming, dan Stéphane Le Tirant.
Baca Juga: Kenapa Tikus Selalu Jadi Hewan Percobaan?
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.