Pada debat cawapres putaran pertama tahun 2024, nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka membicarakan tentang hilirisasi digital. Hilirisasi digital merupakan salah satu bagian dari visi dan misinya terkait perekonomian di Indonesia.
Gibran mengumumkan bahwa ia akan meneruskan usaha yang telah ayahnya mulai, Presiden Joko Widodo (Jokowi), pada periode ini. Dia mengatakan, “Sebagai teman-teman sebaya, kita akan melanjutkan hilirisasi di masa yang akan datang.”
Baca Juga: Istilah SGIE dalam Debat Cawapres, Gibran Rakabuming: ‘Let Him Cook!’
Wakil Presiden nomor urut 2 tersebut menyatakan bahwa Indonesia perlu menghindari jebakan pendapatan menengah. Selain itu, hilirisasi harus dilakukan tidak hanya dalam sektor ekstraktif, tetapi juga dalam sektor pertanian, perikanan, dan sebagainya.
Di samping itu, Gibran juga mengatakan bahwa Indonesia perlu bersiap-siap untuk mencapai masa depan yang gemilang, oleh karena itu Indonesia harus memiliki individu-individu berbakat dengan keterampilan yang relevan. Dia menegaskan bahwa transformasi digital akan terus ditingkatkan.
Kami akan mendorong perkembangan digital di sektor hilir. Kami akan melatih generasi muda yang memiliki keahlian dalam artificial intelligence, block chain, robotik, perbankan syariah, dan crypto.
Baca Juga: Mahfud MD Bicara Paling Lama Tapi Paling Lancar Saat Debat Cawapres
Apa itu Hilirisasi Digital?
Hilirisasi digital merujuk pada proses mengolah bahan baku menjadi barang siap pakai dengan menggunakan teknologi digital. Istilah “hilirisasi” mengacu pada proses pengolahan, sementara “digital” berarti menggunakan angka-angka dan teknologi komputer atau internet.
Pemerintah Indonesia sedang berusaha untuk mendorong hilirisasi guna memaksimalkan potensi ekonomi digital, menghadapi digitalisasi global. Informasi ini berasal dari situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Baca Juga: Debat Cawapres Kemarin Belum Hasilkan Solusi Konkret
Hilirisasi digital melibatkan berbagai sektor seperti ekonomi, infrastruktur, pertanian, perikanan, pertambangan, dan lainnya. Tujuannya adalah untuk memaksimalkan pemanfaatan teknologi digital di berbagai sektor tersebut.
“Pemanfaatan teknologi pada tingkat yang lebih lanjut melalui program-program yang dapat secara langsung memberikan manfaat bagi berbagai sektor, termasuk dengan mengadopsi teknologi digital oleh UMKM, mengoptimalkan potensi perusahaan rintisan atau startup digital. Selain itu, juga penting untuk mengembangkan masyarakat yang memiliki kemampuan teknologi yang handal dan komprehensif dalam tiga tingkatan kecakapan, yaitu tingkat dasar, menengah, dan lanjutan,” kata Budi Arie Setiadi, Menteri Komunikasi dan Informatika, dalam siaran pers pada tanggal 26 Juli lalu.
Baca Juga: Jadwal dan Tema Debat Capres-Cawapres 2024
