Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, pasangan calon presiden dan wakil presiden, kelihatan unggul dalam hasil sementara quick count Pilpres 2024. Ridwan Kamil atau RK, Ketua Tim Kampanye Daerah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming di Jawa Barat, memperbincangkan mengenai silent majority yang terkait dengan hal ini.
“Ada pelajaran yang bisa dipetik dari suara mayoritas yang diam. Siapa sebenarnya mereka?” demikian yang dilansir oleh detikcom dari unggahan reels di akun Instagram @ridwankamil, pada hari Rabu (14/2/2024).
Kemudian, apakah yang meraka maksud dengan mayoritas diam? Apa hubungannya dengan Pemilihan Umum? Temukan informasinya secara lengkap di bawah ini.
Baca Juga: Serangan Fajar dalam Pemilu: Target dan Ancaman Hukumannya
Apa itu Silent Majority?
Berdasarkan definisi dari Cambridge Dictionary, silent majority merujuk pada sekelompok orang yang belum mengungkapkan pendapat mereka tentang suatu hal. Sementara itu, menurut Collins Dictionary, silent majority mengacu pada individu atau kelompok masyarakat yang mayoritas pendapatnya sangat berbeda dengan pendapat yang dominan di masyarakat.
Mayoritas diam dalah kelompok orang yang jumlahnya besar dan memilih untuk tidak mengungkapkan pendapat mereka secara terbuka. Mereka juga bisa disebut sebagai mayoritas yang diam.
Baca Juga: Hukum Menerima Uang Serangan Fajar dalam Perspektif Islam, Haram?
Asal Mula Istilah Silent Majority
Menurut situs Political Dictionary, istilah “silent majority” pertama kali digunakan dalam konteks politik oleh Warren Harding pada tahun 1919. Kemudian, pada tahun 1960-an, istilah tersebut menjadi terkenal karena digunakan oleh Richard Nixon.
Dalam upayanya untuk memperoleh dukungan dari pemilih yang merasa tidak puas terhadap pemilu, Nixon menggambarkan mereka sebagai “mayoritas bisu” dalam pidatonya pada tahun 1969.
Istilah tersebut digunakan oleh Nixon untuk menginspirasi dan memobilisasi mereka yang sebelumnya belum memilih untuk mendukungnya.
Baca Juga: Pentingnya Tinta Ungu dalam Menjamin Keabsahan Pemilu 2024
Korelasi antara Mayoritas Bisu dan Pemilu
Dalam konteks Pemilu, istilah “silent majority” menggambarkan kelompok besar masyarakat yang secara diam-diam memberikan dukungan kepada salah satu pasangan calon.
Mereka cenderung memilih untuk menyimpan pendapat mereka sendiri dan mungkin tidak mengungkapkan dukungan mereka secara terbuka.
Kelompok mayoritas diam-diam memiliki potensi untuk mempengaruhi hasil pemilihan karena mereka jumlahnya yang besar. Calon yang dapat memperoleh dukungan dari mayoritas diam-diam memiliki peluang untuk menang karena mereka mewakili suara mayoritas yang tidak terdengar.
Baca Juga: Kapan Hasil Pemilu 2024 Akan Diumumkan?
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.