Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Mengumumkan wabah virus corona tipe baru kini berstatus gawat darurat dan menjadi perhatian dunia. Keputusan itu diambil dalam rapat yang digelar di Jenewa, Swiss.
“Karena jumlah yang terinfeksi terus bertambah dan terjadi penularan antara manusia di luar China, maka WHO kembali menggelar rapat karena ada potensi wabah ini semakin meluas,” ujar Dirjen WHO, Thedros Adanom Ghebreyesus, Seperti dilansir CNN, Jumat (31/1).
WHO menyatakan yang dimaksud status gawat darurat yang menjadi perhatian dunia adalah kejadian luar biasa yang mengancam kesehatan masyarakat di banyak negara secara global. Hil ini juga membutuhkan tanggapan dan koodinasi dari seluruh dunia.
Status itu pernah ditetapkan ketika merebaknya wabah Ebola, Zika, dan H1N1.
Akan tetapi WHO menyatakan sampai saat ini belum diperlukan larangan bepergian ke China akibat merebaknya virus corona. Sampai saat ini sudah 171 penduduk China meninggal akibat virus corona, sedangkan yang terjangkit mencapai 8.137 orang.
Jumlah itu melampui wabah SARS yang merebak pada tahun 2002 sampai 2003, saat itu jumlah penduduk di seluruh dunia yang terjangkit virus corona sebanyak 8.098 orang sedangkan yang meninggal mencapai 774 orang.
Virus ini merebak pertama kali di kota Wuhan, provinsi Hubei, diyakini virus itu berasal dari binatang yang dijual di pasar Huanan Seafood.
Virus Corona diketahui sudah menyebar di 16 negara di seluruh dunia. Tedros menyebut alasan utama dari deklarasi ini bukan karena apa yang terjadi di CHina, ini karena virus corona menyebar hingga ke belasang negara.
“Alasan utama dari deklarasi ini bukan karena apa yang terjadi di China tetapi karena keadaan di negara-negara lain,” ujar Tedros.
“Deklarasi ini bukanlah tidak percaya di China, sebaliknya, WHO terus memiliki kepercayaan akan kapasitas China untuk mengontrol wabah,” ujar Tedros.
Banyak negara yang telah memperingatkan warga negara mereka untuk tidak mengunjungi China, sebagian telah melarang wisatawan asal Wuhan, China, dimana virus itu pertama kali muncul.
Ameriak Serikat melaporkan kasus pertama seseorang tertular virus corona, seorang pria di Chicago tertular penyakit corona dari istrinya yang telah bepergian ke Wuhan, meskipun mulai membatalkan penerbangan yang melayani China pada hari Rabu.
Israel melarang semua penerbangan dari China, Sementara itu Rusia mengatakan akan menutup perbatasan langsung dengan China.