Enam kondisi penyebab libido meningkat lebih tinggi yang perlu diperhatikan.
Libido adalah keinginan atau hawa nafsu untuk melakukan hubungan seksual secara emosional. Libido yang berlebihan bisa menjadi masalah yang dapat mengubah kehidupan dan karier seseorang dengan sangat signifikan.
Menurut informasi dari Better Health, libido merujuk pada keinginan seksual atau hasrat untuk melakukan hubungan seksual. Tingkat libido bisa berbeda-beda antara individu satu dengan yang lainnya. Selain itu, tingkat libido juga dipengaruhi oleh preferensi dan kondisi kehidupan seseorang.
Pengaruh libido bisa karena berbagai faktor seperti kondisi kesehatan, tingkat hormon dalam tubuh, penggunaan obat-obatan, gaya hidup, dan masalah dalam hubungan. Beberapa dari faktor-faktor ini dapat menyebabkan tingginya gairah seksual Anda.
Baca Juga: Wanita Rasakan 6 Hal Ini Setelah Hubungan Intim, Amnesia Termasuk!
Menurut Everyday Health, memiliki dorongan seksual yang sangat tinggi dapat mengakibatkan masalah dengan sebutan sebagai perilaku seksual kompulsif atau hiperseksualitas.
Masalah dengan dorongan seks yang berlebihan dapat memiliki dampak besar pada kehidupan dan karier seseorang. Sebagai contoh, seseorang bisa kehilangan pekerjaan karena menonton film porno di tempat kerja atau tidak mampu menjaga hubungan tanpa berselingkuh.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara detail faktor-faktor yang menyebabkan tingginya libido.
Faktor Penyebab Libido Seseorang Tinggi atau Meningkat Berlebihan
Menurut Everyday Health, masih belum diketahui dengan pasti apa yang penyebab dorongan seks yang terlalu tinggi. Namun, penelitian menunjukkan bahwa ada kemungkinan adanya hubungan antara hiperseksualitas dengan masalah kesehatan mental dan fisik lainnya. Beberapa kondisi berikut ini mungkin menjadi penyebab dari libido atau dorongan seks yang berlebihan.
Baca Juga: 4 Manfaat Desahan Wanita Saat Berhubungan Intim
1. Gangguan Bipolar
Gangguan bipolar adalah suatu kondisi mental yang ditandai oleh perubahan suasana hati yang sangat ekstrem, mulai dari tingkat kegembiraan yang tinggi hingga tingkat keputusasaan yang paling rendah. Salah satu gejala yang dapat muncul selama fase kegembiraan ini adalah hiperseksualitas. Namun, ketika gangguan bipolar dapat terkendali, gejala hiperseksualitas pun akan terkendali.
2. Demensia
Berdasarkan penelitian yang terdapat dalam jurnal Advances in Psychiatric Treatment, penderita demensia seringkali menunjukkan perilaku seksual yang tidak sesuai, seperti mengekspos diri, menggunakan kata-kata kasar, melakukan masturbasi, atau menyatakan ketertarikan kepada orang lain secara sembarangan. Hal ini biasanya lebih sering terjadi pada penderita demensia yang mengalami tingkat keparahan yang lebih tinggi.
Orang-orang di sekitar kita perlu mendapatkan pengetahuan tentang gangguan hasrat seksual ini dan mengerti bahwa ini adalah tanda dari masalah kesehatan yang lebih serius.
Baca Juga: 4 Cara Mengatasi Miss V yang Perih setelah Berhubungan Intim
3. Gangguan gairah seksual persisten
Seseorang yang mengalami gangguan ini akan terus-menerus merasakan dorongan seksual yang kuat dan sulit untuk menghilangkannya. Bahkan, mencapai orgasme pun tidak dapat mengurangi dorongan tersebut.
Keadaan dengan tingkat libido yang sangat tinggi dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lama, baik berhari-hari maupun berminggu-minggu. Perawatan biasanya melibatkan penggunaan antidepresan, terapi hormonal, gel anestesi, dan terapi perilaku.
4. Rabies
Menurut pendapat dokter, rabies dapat mengakibatkan peradangan pada otak dan mengakibatkan tingkat keinginan seksual yang tinggi.
Dalam suatu kejadian, seorang wanita berusia 28 tahun mengunjungi dokternya di Rumah Sakit dan Institut Penelitian Sri Gokulam di Salem, Tamil Nadu, India, dengan keluhan mengalami dorongan seks yang berlebihan. Empat hari kemudian, dia meninggal dunia dan otopsi mengungkapkan bahwa dia menderita penyakit rabies. Oleh karena itu, sangat penting untuk segera mencari bantuan medis jika Anda telah tergigit oleh hewan dan tidak yakin apakah hewan tersebut telah vaksinasi rabies.
Baca Juga: 6 Tips Mengatasi Vagina Kering Saat Bercinta Agar Tidak Sakit
5. Sindrom Kluver-Bucy
Sindrom Kluver-Bucy adalah sebuah gangguan otak yang jarang terjadi yang dapat mengakibatkan kehilangan ingatan dan masalah perilaku. Kluber-Bucy menyebabkan berbagai gejala yang tidak biasa, seperti perilaku seksual yang tidak pantas dan kecenderungan untuk memasukkan benda-benda yang tidak biasa ke dalam mulut.
Baca Juga: 15 Tanda Pasangan Selingkuh yang Perlu Kamu Ketahui
6. Kecanduan Seksual
Kecanduan seksual adalah kondisi di mana seseorang memiliki dorongan seksual yang sangat kuat dan terobsesi dengan seks. Awalnya, kondisi ini mungkin berasal dari kebiasaan masturbasi, pornografi, atau bahkan hubungan intim, tetapi seiring waktu, perilaku ini menjadi semakin berbahaya, seperti terlibat dalam prostitusi dan berhubungan seks di tempat umum.
Ilmu pengetahuan mutakhir telah membuktikan dengan tegas bahwa segala hal yang meningkatkan produksi dopamin memiliki potensi untuk menyebabkan kecanduan. Selain perjudian dan konsumsi alkohol, aktivitas seksual juga dapat menimbulkan kecanduan. Dopamin adalah senyawa kimia dalam otak yang berperan dalam mengatur sistem penghargaan dan kenikmatan.
Menurut Vondie Lozano, seorang terapis yang memiliki lisensi dalam bidang pernikahan dan keluarga di daerah Los Angeles, seks dapat menjadi mekanisme untuk mengatasi perasaan, ketakutan, dan emosi yang menyakitkan. Hal ini mirip dengan kecanduan alkohol atau narkoba.
Jika Anda merasa dorongan seksual Anda terlalu tinggi, sebaiknya mencari bantuan dari tenaga medis. Dengan pengobatan dan dukungan yang tepat, Anda dapat mengubah perilaku Anda dan mempelajari cara menjalin hubungan yang tidak hanya berpusat pada seks.
