Mengapa Banyak Orang Yang Suka Merekam Hubungan Intim Dengan Pasangan?

Motiv 1524078319
Motiv 1524078319

Mungkin kita sering bertanya sendiri: “Kenapa sih banyak banget orang-orang yang suka merekam hubungan intim dengan pasangan?” Faedahnya apa sih?

Dan rasa penasaran ini kian menggila saat ini. Pasca, berita panas beberapa hari belakangan terkait dugaan rekaman hubungan intim yang diduga dilakukan oleh mantan istri aktor Gading Marten, Giselle Anastasia.

Terlepas memang benar Giselle atau sosok wanita yang kebetulan mirip wajah saja. Namun tetap saja sekali lagi perbuatan ini membuat kita yang “anak baik-baik”, kerap mempertanyakan hal tersebut.

Kenapa Sih Orang Suka Merekam Hubungan Intim Mereka?

Ya sekali lagi. Kenapa? Kenapa orang-orang ini suka banget merekam hubungan intim mereka dengan pasangan? Apakah masih tergolong normal? Atau justru sudah menjadi sebuah kelainan psikologis?

Menurut pakar hubungan seksual dan percintaan, Anabelle Knight, sebenarnya motif seseorang untuk merekam hubunga intim dengan pasangan, simpel banget: Karena “seru dan asyik aja” alias fun.

Lebih jauhnya lagi ia mengatakan, hal ini juga dipengaruhi oleh gaya hidup smartphone yang mendominasi era saat ini. Tak dipungkiri hampir semua aktivitas kita saat ini, kita abadikan melalui jepretan foto atau rekaman video smartphone.

Memotret hasil masakan, Merekam saat kita sedang melakukan hobi semisal, bernyanyi, dan sebagainya. Nah apabila hal-hal simpel seperti itu saja direkam, mengapa kegiatan hubungan intim, gak mendapatkan “perlakuan” yang sama?

Lagipula (dan penulis pribadi disini juga setuju) menurutnya, ketika kita menyaksikan rekaman adegan panas kita dengan pasangan, sangat dipastikan kita akan terangsang (horny) berat lagi. Alhasil, membuat keinginan untuk “bertempur” lagi, tercipta.

Dan gak dipungkiri, sering berhubungan intim dengan pasangan. Tidak hanya kian memberikan warna pada kehidupan percintaan, namun juga menciptakan kelanggengan dengan pasangan kita.

Bisa Juga Karena Narisistik Natural

Alasan lain yang kemungkinan saja mendorong orang (baca: biasanya pria) ingin merekam hubungan dengan pasangan, adalah sifat narsis alami yang ada di dalam diri.

Dan hal ini disimpulkan oleh ahli seks, Stu Nugent. Menurutnya, kebanyakan dari kita memiliki keinginan untuk melihat diri kita dari sisi seksual. Dan dengan melakukan proses perekaman baik itu hubungan intim dengan pasangan, atau “pemuasan diri”, kitapun bisa melakukannya lagi dan lagi.

Dan ditambahkan lagi menurutnya, pada dasarnya akan tercipta rasa intim yang amat sangat ketika melakukan hubungan erotis pada diri sendiri.

Juga, akan tercipta rasa seksi dan hot ketika sedang melakukan hubungan intim sembari menyaksikan rekaman hubungan intim kita dengan pasangan atau, istilah gue, intimate-ception.

Pengaruh Gaya Hidup Online Saat Ini

Tapi bukan itu saja motivasi-motivasinya. Karena kelakuan ini juga bisa dipengaruhi oleh gaya hidup saat ini yang mana, sangat mudah untuk mengakses gambar atau film erotis.

Seperti yang diungkapkan oleh Dr. Becky Spelman, kita gak dipungkiri saat ini hidup di zaman yang apa-apa menggunakan media sosial (online).

Sehingga dengan mudahnya kita mengakses berbagai hal yang erotis ini hanya melalui depan layar PC kita, keinginan untuk meng-erotiskan diri sendiri pun kian kuat saja.

Dan sekali lagi, menyaksikan seseorang yang menyaksikan orang lain yang sedang melakukan pemuasan diri atau berhubungan, memang akan auto horny. Sehingga membuat keinginan untuk melakukan kian meninggi saja.

Lebih jauhnya, keinginan untuk ikuatan merekam ketika memuaskan diri atau berhubungan intim dengan pasangan kian meninggi saja.

Jadi Apakah Normal Atau Kelainan?

Setelah membaca seluruh pembahasan sekaligus penjelasan tersebut, kini kita balik ke pertanyaan awal. Jadi apakah tindakan merekam hubungan intim seperti ini, masih termasuk tindakan yang normal?

Sebenarnya sih selama masih tidak disebarkan secara luas / khalayak banyak, masih normal-normal saja. Karena ya sekali lagi, toh aktivitas ini untuk membumbui hubungan pernikahan yang sudah lama terjalin bukan?

Karena ingat guys. Banyak loh hubungan pernikahan yang sudah katakanlah 20 atau 40 tahun, cerai cuma gara-gara hubungan sudah terasa “hambar”. Tentunya kita tidak ingin sampai ini terjadi bukan?

Terkecuali nih, kita sengaja mengedar luaskan video hubungan intim kemana-mana, nah ini baru gak normal. Tapi itupun, juga dilihat lagi sih.

Apa memang cuma untuk “seru-seruan saja”, atau memang sudah berniat untuk berprofesi sebagai aktor kegiatan seksual atau bintang film dewasa. Kalau demikian, ya masih cukup normal sih.

Tapi ya sebaiknya gue anjurin ke kalian, mending jangan deh melakukan ini guys. Terlebih kita mengingat juga, walau awalnya rekaman ditujukan untuk kepentingan antara kita dan pasangan, tapi kita tahu orang-orang di luar sana kian canggih.

Spesifiknya, mereka bisa saja meretas (hack) smartphone kita dan alhasil, video yang seharusnya untuk konsumsi berdua saja, menjadi konsumsi umum. Kalau sudah begini, semuanya akan jadi berabe banget bukan? Jadi yap, JANGAN IKUT-IKUT ya guys!

Add a comment

Tinggalkan Balasan

Prev Next
Hidupkan Notifikasi OK No thanks