Sebuah video yang memperlihatkan seorang pasangan suami istri yang marah-marah kepada kasir Indomaret baru-baru ini beredar luas di media sosial. Salah satunya dibagikan oleh akun Instagram @fakta.indo, pada Rabu (12/5/2021). Di mana keduanya mempertanyakan kebijakan dari Indomaret, mengapa anaknya yang masih kecil diperbolehkan melakukan top up voucher game senilai Rp 800 ribu.
Terlihat dalam video berdurasi 2 menit 27 detik itu, tiga orang kasir Indomaret dihampiri oleh pasangan suami istri. Sang bapak menyalahkan Indomaret karena telah melayani anaknya untuk top up voucher game online dengan nominal yang cukup besar, yaitu Rp 800 ribu. Wajar saja, pria tersebut hanya menjalankan tugasnya sebagai kasir dan mengikuti peraturan pihak Indomaret.
Memperbolehkan anaknya top up voucher game
“Perlindungan konsumen itu di mana? Tahu enggak kalian? Dewasa enggak kalian?” ujar bapak tersebut. “Ada tertulis peraturan Indomaret bahwasanya anak di bawah umur beli game online 800 ribu diperbolehkan? Ada peraturan tertulisnya? Bisa saya lihat?” ucapnya.

Karena terus diserang dengan pertanyaan, kasir tersebut mencoba memberi penjelasan. Namun bapak tersebut masih saja tidak mengerti, ia menanyakan peraturan tertulis mengenai anak di bawah umur membeli voucher game dengan nominal yang besar.
“Peraturan tertulis enggak ada, tapi kan tugas kami melayani,” sebut sang kasir untuk mencoba memberi pengertian.
Meski demikian, bapak dan ibu itu tetap tidak terima atas transaksi anaknya di minimarket Simpang Mayang, Simalungun, Sumatera Utara. Mereka tetap mencerca pria tersebut dan meminta agar pihak kasir yang melayani anaknya mengembalikan uang tersebut.
Sang bapak mengatakan kasir harus menanyakan terlebih dahulu darimana anaknya mendapatkan uang, yang ternyata dari hasil curian. Mereka berdua pun menyebut bahwa Indomaret hanya berjualan untuk mencari untung dan bernisiatif bertemu dengan atasan mereka.
“Rp 800 ribu dterima beli game online. Mencuri pula anaknya. Aduh, Dek, Dek. Kan enggak wajar, lho. Pasti mencuri,” kata sang isti. ”Game online, anak di bawah umur, kelas 6 SD, Rp800 ribu, berarti tidak ada menjaga privasi konsumen, hanya mencari keuntungan,” lanjutnya.
Komentar warganet
Sontak saja video tersebut langsung menjadi viral dan ramai diperbincangkan di media sosial. Banyak warganet yang merasa kesal dengan pasangan suami istri tersebut. Seolah-olah mereka tidak mengerti mengenai apa yang sebenarnya terjadi. Dan tak sedikit juga yang menyebut mereka tidak mampu mendidik anak, sehingga anaknya mencuri uang untuk membeli voucher game online.
“Kasir tdk salah, yg salah orang tuanya, gak bisa didik anak,” tulis akun @nadiim_dake.
“Pak pak , makanya pas pembagian otak datang . Begini jadinya kaan 😂,” tutur @fadlhidwisaputra.
“Pasti dulu bapaknya ngaku sekolah nya mendaki gunung lewati lembah padahal ga sekolah,” komentar @mengsedihmulu.
“Definisi orang tua tidak mau dsalahkan atas tuntunan ny yg salah ke si anak jadi salahin orang laen aja 😂😆,” kata @sugara811.