Facebook Buka Lowongan Kerja, Tugasnya Cuma Googling

Mark Zuckerberg 696x503
Credit image : EVOKE.ie

Dalam rangka memerangi hoax di platformnya, facebook membuka lowongan kerja part time yang bertugas memastikan keabsahan dan kebenaran berita yang ada di facebook dengan cara googling semua yang berhubungan dengan berita tersebut.

Facebook justru mengutamakan orang yang tidak memiliki pengalaman fact-cheching dan jurnalistik. Tugas utama pekerjaan ini mengecek jutaan konten yang dilaporkan setiap harinya oleh algoritma buatan facebook.

Community Reviewers

Posisi yang disediakan facebook kali ini adalah community reviewers, siapa pun dikatakan boleh mendaftar atau melamar pada posisi ini. Sebelum melaporkannya pada pihak ketiga, yaitu pencari fakta profesional, para community reviewers harus bisa membuktikan konten palsu tersebut, hingga nanti pada para pencari fakta profesional mengambil keputusan akhir.

Manajer produk, Henry Silverman mengatakan “Kandidat harus mewakili pengguna dari Amerika Serikat dan “mencerminkan sudut pandang beragam pengguna Facebook,” seperti yang dilansir vice.com.

Ia juga mengklaim, dalam mengurangi disinformasi, facebook telah membuat kemajuan signifikan melalui kemitraannya dan para pencari fakta terkemuka di dunia.

Para pencari fakta malah berkata sebaliknya

Selama pemilihan umum India, Bloomberg  melaporkan hanya ada 11 orang yang mencoba untuk membendung berita palsu di facebook dan WhatsApp. Kemudian, menurut The Guardian para pencari fakta sudah tidak mempercayai facebook.

Memang betul, facebook bersedia merekrut lebih banyak orang untuk memerangi berita palsu, bahkan mereka memperluas hingga ke instagram. Namun program tersebut tidak akan berguna apabila mereka tidak memeriksa konten yang diunggah politikus.

Nah, untuk menghindari klaim bias tersebut, facebook ingin merekrut karyawan part-time dari berbagai sudut pandang politik. Namun jika melihat facebook sering dituduh anti-konservatif oleh orang konservatif, pencari fakta amatir atau community reviewers mungkin akan menjadi sasaran empuk bagi yang merasa suaranya dibungkam.

Add a comment

Tinggalkan Balasan

Prev Next
Hidupkan Notifikasi OK No thanks