Baru-baru ini jagad dunia maya digegerkan dengan penemuan bayi ikan hiu berwajah mirip manusia. Ikan tersebut ditemukan oleh nelayan ketika mencari ikan di Desa Papela, Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dilansir dari Kompas, pada Minggu (28/2/2021), awalnya sejumlah nelayan ingin mencari ikan di perairan Papela dengan menggunakan pukat, lebih tepatnya berada di depan Pos Angkatan Laut Papela.
Saat pukul 22.00 Wita, para nelayan pun menarik pukat mereka. Pada pukat tersebut terdapat banyak jenis ikan, salah satunya ikan hiu sebanyak dua ekor. Yang satunya berukuran sedang, dan satu lagi berukuran besar.
Baca Juga: Viral Video Petugas Tendang Pengendara Moge Di Ring 1 Istana
Bayi ikan hiu berwajah seperti manusia
Sehari berselang, salah seorang nelayan bernama Hasan Hanasin hendak memotong ikan hiu yang berukuran besar itu menjadi terpisah-pisah. Tanpa diduga, ditemukan dua ekor bayi ikan hiu di dalam perut ikan berukuran besar tersebut.
Dan satu diantaranya memiliki bentuk wajah yang aneh dari biasanya. Wajahnya seperti mirip dengan manusia.
Peneliti di Pusat Penelitian Oseanografi (LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Manusia), Fahmi, M. Phil menanggapi berita yang tengah heboh ini. Ia mengatakan keadaan yang dialami oleh bayi ikan hiu tersebut karena adanya kelainan genetis.
“Jika dilihat dari warna siripnya, ini termasuk hiu sirip hitam. Tapi untuk pastinya tentu harus dilihat langsung induknya atau anak hiu yang normal,” tutur Fahmi ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (25/2/2021).
“Kelainan genetis kadang memang terjadi pada anakan hiu, walau kasusnya termasuk jarak,” sambungnya.
Ternyata, kejadian ini sudah pernah terjadi di Indonesia sebelumnya sebanyak tiga kali dalam satu tahun terakhir. Dan pada penemuan terakhir, ditemukan bayi ikan hiu yang hanya memiliki satu mata saja.
Ia menambahkan, terdapat banyak kemungkinan yang mengakibatkan bayi hiu mengalami kelainan genetis.
Manusia pun dapat mengalaminya, dapat ditentukan dari kualitas sperma atau telur saat masa pembuahan. Dapat terjadi karena kelainan ketika perkembangan embrio atau mutasi gen.
“Bisa juga karena faktor lain yang belum diketahui. Ada banyak kemungkinannya,” tuturnya.
Baca Juga: Buat Live Streaming Sambil Tidur, Wanita Ini Dapatkan Uang Rp 42 Juta
Kemungkinan bertahan hidup kecil
Fahmi menambahkan bayi ikan hiu yang lahir dalam keadaan kelainan genetis, memiliki kemungkinan bertahan hidup yang keicl. Terlebih kebanyakan kasus harus mati.
Meskipun ada beberapa yang mampu bertahan hidup, namun biasanya tidak akan bertahan dalam watu yang lama.
Selain itu, bayi ikan hiu yang dilahirkan dengan bentuk kelainan genetis berbeda dengan yang dilahirkan premature. Umumnya, ikan hiu yang ditemukan nelayan akan melahirkan secara premature.
Baca Juga: Akun Instagram Microsoft Diserbu Usai Sebut Netizen Indonesia Tidak Sopan, Lalu Nonaktifkan Komentar
“Kalau bayi hiu yang lahir prematur bentuknya sih sama dengan yang normal, hanya lebih kecil ukurannya. Kalau yang terlalu kecil dan belum sempurna perkembangannya, pasti akan mati,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.