Baru-baru ini sebuah video menjadi viral di media sosial. Video tersebut memperlihatkan seorang tukang tambal ban yang sedang menambal ban sepeda motor yang sedang bocor. Menariknya petugas itu menambahkan tepung di dalam ban sepeda motor tersebut.
Pada video yang diunggah oleh akun Instagram @agoez_bandz4 itu, tertulis keterangan dalam video yang menyebutkan kalau tepung sama seperti cairan ban tubles.
“Kok pakai tepung? Kok baru tahu. Katanya sama kek cairan ban tubless. Alhasil emang benar si abang. Ditanya belajar dari mana? Abangnya cuman ketawa. The best lah si abang,” tulis keterangan dalam video yang dikutip oleh Bebaspedia.com, Rabu (06/01/2021).
Baca Juga: Viral, Pernikahan Sejenis Tiga Pria Di Thailand, Warganet Pertanyakan Malam Pertamanya
Tentu apa yang dilakukan oleh tukang tambal ban itu banyak menuai pertanyaan oleh warganet. Apakah tepung tapioka berkhasiat untuk menambal ban tubless?
Saat ditanyakan kepada Senior Brand Executive & Product Development PT Gajah Tunggal Tbk, Dodiyanto, produsen ban IRC, ia memilih untuk tidak memberikan komentarnya lantaran memang belum ada penelitian mengenai hal itu.
“No comment itu. Belum ada kajian ilmiahnya,” kata Dodiyanto saat dikonfirmasi Kompas.com.
Baca Juga: Pria Yang Tawarkan Jasa Teman Tahun Baru, Kini Jadi Viral Sukses Dapat Klien
Menambal ban tubeless
Terdapat dua teknik dalam menambal ban, terkhusus ban tubeless yaitu tip top yang aplikasinya seperti plester dan string atau model tusuk.
Untuk saat ini yang paling banyak dipakai oleh tukang tambal ban di pinggir jalan yaitu string atau model tusuk dan sumpal. Namun teknik tambal ban seperti ini disebut bisa membuat ban cepat rusak.
Technical Service & Development Dept. Head PT Suryaraya Rubberindo Industries produsen ban FDR, Jimmy Handoyo menyebut komponen nylon di dalam ban dapat putus kalau ditusuknya tidak sesuai.
“Sehingga, hal ini bisa merusak konstruksi ban. Bisa mengakibatkan ban menjadi benjol,” ujar Jimmy, kepada Kompas.com.
Dan Jimmy mengatakan teknik menambal ban yang paling direkomendasikan adalah tip top.
Cairan anti bocor
Menurut On Vechile Test PT Gajah Tunggal Tbk, Zulpata Zainal menyebut tidak ada salahnya memakai cairan anti bocor asalkan cara menggunakannya benar.
“Misal setelah diisi cairan, kendaraan harus dijalankan dalam jarak tertentu, sehingga cairan merata keseluruh bagian dalam ban dan menempel dengan sempurna,” ujar Zulpata kepada Kompas.com.
Zulpata mengatakan penggunaan cairan yang tidak benar dapat menganggu kemampuan ban. Hal ini karena terdapat objek lain yang masuk ke dalam ban, contoh objeknya seperti gel.
Baca Juga: Kejam, Wanita Ini Bunuh Kucing Hamil Hanya Karena Buang Air Di Depan Rumah
“Kalau tidak diikuti dengan cara yang benar akan terjadi gumpalan di satu sisi. Akhirnya akan menyebabkan getaran atau vibrasi ketika ban dijalankan,” katanya.