Baik cula pada badak, dan gading pada gajah, keduanya merupakan ciri khas dari mereka masing-masing. Cula dan gading mereka jadikan alat sebagai perlindungan diri dari serangan musuh.
Saat ini tak sedikit orang yang berburu kedua hewan ini untuk mendapatkan cula dan gadingnya. Hal ini bisa membuat kedua hewan ini terancam punah dari populasinya.
Cula badak dipercaya sebagai obat yang dipercaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit, sedangkan gading gajah biasanya dimanfaatkan sebagai cinderamata untuk meningkatkan status seseorang. Keduanya memiliki harga yang lumayan tinggi di pasaran.
Setelah dipotong, cula badak bisa tumbuh kembali
Cula badak terbuat dari keratin, sama seperti rambut dan kuku kita. Namun berbeda dengan tanduk yang terbuat dari tulang, cula badak terbentuk oleh keratin yang berkumpul jadi satu dan berukuran besar.
Kandungan melanin dan kalsium yang berada di tengah cula melindungi cula dari sinar matahari, dan menyebabkan tekstur pada cula badak menjadi keras. Seperti rambut dan kuku kita yang bisa tumbuh setelah dipotong, hal itu juga berlaku bagi cula badak.
Namun, biasanya pemburu membunuh badak terlebih dahulu sebelum memotong culanya, agar si badak tidak melakukan perlawanan. Selain itu, meskipun tidak dibunuh terlebih dahulu, pemotongan cula yang tidak benar juga bisa menyebabkan badak mati akibat kehilangan banyak darah.
Untuk mengurangi tingkat perburuan cula, ada metode yang biasanya dilakukan oleh petugas penangkaran yang disebut dehorning. Dehoring merupakan proses pemotongan cula badak dengan cara membius si badak terlebih dahulu.
Proses pemotongan cula ini dilakukan setiap 18 bulan sekali. Metode ini terbukti cukup efektif bagi kelangsungan hidup badak di alam liar. Seperti contoh di Zimbabwe, dehoring pada badak berhasil meningkatkan peluang hidupnya dari perburuan cula sekitar 29,1 persen.
Gading gajah tak dapat tumbuh kembali
Badak yang culanya dipotong, jika badak tersebut tidak mengalami pendarahan dan proses pemotongan culanya dilakukan dengan benar, culanya akan bisa tumbuh kembali. Berbeda dengan gajah yang kehilangan gadingnya, ia tak akan bisa tumbuh kembali.
Gajah yang kehilangan gadingnya karena dipotong oleh pemburu atau rusak karena pertarungan, tak akan bisa kembali tumbuh. Itu karena gading merupakan gigi, sama seperti gigi kita.
Dentin, enamel, dan pulpa merupakan elemen pembentuk gigi kita sama seperti yang terjadi pada gading gajah. Gading gajah sebenarnya adalah gigi seri yang tumbuh memanjang keluar dari mulutnya.
Gading gajah memiliki tekstur yang keras namun lembut untuk diukir. Hal ini lah yang membuat perburuan gading gajah masih marak terjadi. Sayangnya, mereka masih banyak yang belum mengetahui, bahwa gading gajah yang dipotong tidak dapat tumbuh kembali.
Sama seperti berburu badak, mereka cenderung membunuh si gajah terlebih dahulu untuk memudahkan mereka mengambil gadingnya. Perburuan ini bisa menurunkan populasi gajah di alam liar, oleh karena itu sudah ada beberapa negara yang melarang penjualan dan pembelian gading gajah.