Tak sedikit hewan yang bisa hidup di tempat ekstrem, baik itu hewan yang bisa tinggal di tempat yang sangat dingin, ada juga hewan yang bisa tinggal di tempat yang sangat panas.
Salah satu hewan yang bisa tinggal di tempat yang cukup ekstrem ini adalah jangkrik ūhini nēnē pele. Bahkan jangkrik ini disebut sebagai jangkrik lava karena tempat tinggalnya yang ekstrem.
Habitat Jangkrik Lava
Jangkrik ini berasal dari Hawaii, meskipun berasal dari Hawaii, ilmuwan hanya melihatnya beberapa kali saja. Jangkrik ini hanya terlihat setelah erupsi gunung berapi Kīlauea.
Gunung Kīlauea adalah tempat asal jangkrik lava ini ditemukan. Jangkrik ini tinggal di aliran lava yang mendingin dari gunung berapi Kīlauea. Pada 1973, peneliti yang melihat jangkrik ūhini nēnē pele mengungkapkan bahwa jangkrik ini ditemukan 100 meter dari tempat lubang gunung berapi yang masih mendidih.
Misterius
Menurut para ilmuwan, puncak gunung berapi merupakan habitat yang sulit untuk ditinggali. Jangkrik lava tak memiliki sayap, ukuran tubuh mereka pun sangat kecil yaitu kurang lebih satu sentimeter, hampir tak terlihat di antara lava.
Jangkrik lava ini merupakan bagian dari ekosistem Aeolian. Artinya sumber makanan mereka tidak berasal dari habitatnya, melainkan harus dibawa dari luar tempat tinggal mereka.
Mereka memakan spora, serbuk, bagian tumbuhan atau serangga lain yang terbawa oleh angin dari hutan. Jangkrik lava kemungkinan mendapatkan asupan protein dan nitrogen dari busa air laut yang naik ke atas gunung.
Pertanyaan yang masih menghantui ilmuwan ialah, ke mana jangkrik lava ini ketika tidak ada erupsi gunung berapi? Lalu, bagaimana mereka bisa sampai ke lava gunung berapi?
Ilmuwan harus menunggu Gunung Kīlauea kembali erupsi untuk meneliti dan menjawab pertanyaan itu.