Ada beberapa cara efektif untuk mengatasi jerawat parah di wajah yang dapat membuat kita merasa tidak percaya diri. Jadi, jika Anda mengalaminya, tidak perlu khawatir karena ada berbagai jenis pengobatan yang dapat membantu mengatasi masalah ini.
Jerawat yang muncul di wajah selalu mengganggu dan menjadi masalah. Apalagi jika jerawat tersebut muncul berulang kali dalam jangka waktu bertahun-tahun. Hal ini perlu diwaspadai, karena bisa jadi itu adalah tanda-tanda jerawat yang parah, salah satunya adalah jerawat kistik.
Jerawat kistik yang parah terjadi ketika sumbatan di dalam pori-pori kulit lebih dalam. Ini menyebabkan timbulnya benjolan yang keras dan terkadang lembut, serta benjolan merah besar yang berisi nanah dan terasa nyeri.
Baca Juga: Penyebab Munculnya Jerawat dan Tips Memilih Sabun Wajah
Selain itu, jerawat yang parah ini dapat bertahan lama di kulit, tumbuh di hampir seluruh permukaan kulit, dan menyebabkan bekas luka yang tidak hilang.
Jika Anda mengalami jerawat parah seperti ini, sebaiknya untuk segera berkonsultasi ke dokter. Mengatasi jerawat parah seperti jerawat kistik tidak akan berhasil hanya dengan mencuci muka menggunakan sabun pembersih wajah biasa yang mengandung bahan antijerawat atau dengan menggunakan obat jerawat yang biasa Anda bisa beli di toko obat biasa.
Untuk mengobati jerawat kistik, dokter mungkin akan menyarankan atau memberikan resep beberapa jenis obat berikut ini:
1. Mengatasi Jerawat dengan Obat Antibiotik
Penggunaan antibiotik untuk mengatasi jerawat dapat membantu mengatasi pertumbuhan bakteri dan mengurangi peradangan. Namun, terkadang antibiotik tidak efektif dalam mengobati jerawat, bahkan setelah penggunaan yang berkepanjangan selama beberapa tahun.
2. Isotretinoin
Zat isotretinoin biasanya terdapat dalam bentuk krim, losion, atau gel yang sangat efektif dalam mengatasi semua penyebab jerawat dan menghilangkan jerawat sepenuhnya. Selain itu, isotretinoin juga tersedia dalam bentuk pil. Namun, perlu diingat bahwa obat ini tidak boleh digunakan oleh wanita hamil dan hasil pengobatan dapat bervariasi dari orang ke orang.
3. Penggunaan pil KB Untuk Mengatasi Jerawat
Penggunaan pil KB sering biasanya untuk mengatur hormon pada wanita. Selain itu, pil KB juga sering digunakan bersama dengan obat lain sebagai pengobatan untuk mengatasi jerawat parah.
4. Spironolactone
Merupakan jenis obat diuretik yang berperan dalam mengeluarkan kelebihan cairan dalam tubuh. Selain itu, obat ini juga memiliki manfaat dalam mengatur kadar hormon serta mengurangi produksi minyak pada kulit.
Baca Juga: 10 Facial Wash untuk Kulit Berjerawat yang Aman dan Efektif
Cara untuk Mencegah Jerawat Semakin Parah
Selain mendapatkan pengobatan dari dokter, perawatan harian juga perlu Anda lakukan agar jerawat yang parah tidak semakin memburuk atau bahkan muncul jerawat baru. Beberapa perawatan tersebut meliputi:
Berikut adalah beberapa tips untuk mengatasi jerawat:
– Jangan pernah memegang atau memencet jerawat Anda. Hal ini dapat memperparah infeksi dan pembengkakan jerawat, yang pada akhirnya dapat meninggalkan bekas luka.
– Jangan mencuci wajah terlalu sering. Cukup basuh wajah Anda dua kali sehari menggunakan sabun atau pembersih wajah yang direkomendasikan oleh dokter, serta air hangat.
– Jangan menggosok wajah terlalu keras saat membersihkannya. Hindari penggunaan sabun wajah yang mengandung bahan iritatif atau dapat mengelupaskan kulit, seperti scrub.
– Hindari penggunaan make-up yang tebal dan berbahan dasar minyak. Lebih baik pilih make-up yang berbahan dasar air dan non-comedogenic.
– Selalu hapus make-up sebelum tidur agar wajah benar-benar bersih.
– Lindungi wajah dari paparan sinar matahari. Jika Anda harus beraktivitas di luar ruangan, gunakan tabir surya yang tidak berminyak dan berlabel non-comedogenic.
Baca Juga: 8 Rekomendasi Skincare untuk Kulit Berjerawat Terampuh
Selain menggunakan obat luar, sebaiknya Anda juga menghindari makanan yang dapat memicu timbulnya jerawat dan menjalani gaya hidup sehat untuk membantu mengurangi jerawat yang parah. Jika jerawat tidak hilang juga, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter agar bisa mendapatkan perawatan yang sesuai.