Banyak orang mengalami kesulitan dalam membedakan antara penyakit maag dan asam lambung kronis. Benar, maag dan asam lambung kronis atau GERD memiliki gejala peradangan pada saluran pencernaan yang sama.
Namun, ada perbedaan mendasar antara keduanya. Mari kita simak penjelasan berikut untuk memahami perbedaan antara maag dan asam lambung.
Terdapat perbedaan antara maag dan asam lambung yang dapat dikenali melalui definisi, gejala saat kambuh, penyebab, dan juga komplikasinya.

Perbedaan Maag dan Asam Lambung
Maag adalah kondisi peradangan pada lapisan lambung, sedangkan asam lambung kronis adalah kondisi di mana cairan asam dari lambung naik ke kerongkongan.
Menurut informasi dari Geriatric Academy, kedua penyakit ini disebabkan oleh kerusakan atau pelemahan lapisan pelindung di dalam lambung. Beberapa faktor yang dapat memicu kondisi ini termasuk infeksi, efek samping dari obat-obatan tertentu, dan kebiasaan makan yang tidak sehat.
Penyebab asam lambung kronis adalah kelemahan atau kerusakan pada otot yang mengendalikan asam lambung dalam saluran pencernaan. Beberapa faktor yang dapat memicunya adalah obesitas, kebiasaan merokok, perubahan hormon selama kehamilan, dan juga penyakit hernia.
Tanda-tanda
Tanda-tanda kedua penyakit ini memiliki perbedaan dalam gejalanya. Gejala kambuhnya maag dapat berupa nyeri perut, mual dan muntah, perut terasa kembung dan tidak nyaman, serta hilangnya nafsu makan.
Salah satu tanda-tanda utama dari kondisi asam lambung kronis adalah rasa sakit di perut terutama di daerah ulu hati, sensasi panas dan terbakar di dada, terasa cairan asam di mulut, suara serak, sering mengalami batuk kering, dan ada rasa mengganjal di tenggorokan.
Jika tidak teratasi dengan benar, masalah maag yang rumit dapat menyebabkan erosi pada lapisan lambung, terjadinya tukak lambung, pendarahan lambung, anemia, dan meningkatkan kemungkinan terkena kanker lambung.
Jika asam lambung kronis tidak cepat kamu obati, maka dapat menyebabkan peradangan parah pada sistem pencernaan, masalah pernapasan, dan meningkatkan risiko terkena kanker.
Setelah memahami perbedaan antara kedua penyakit tersebut, penting untuk tidak bingung antara kedua gangguan pencernaan ini.
Baca juga: Tubuh Sehat Bukan Hanya Berat Badan Ideal