Penyebab Kenaikan Berat Badan Meski Makan Sedikit

Kenaikan berat badan tanpa sengaja ketika makan dalam porsi sedikit. Bagi yang sedang menurunkan berat badan akan mengurangi jumlah makan.
Sedikit Makan Tapi Berat Badan Naik?
Sedikit Makan Tapi Berat Badan Naik?

Kenaikan berat badan tanpa sengaja ketika makan dalam porsi sedikit. Bagi mereka yang sedang mencoba menurunkan berat badan, kebanyakan akan mengurangi jumlah makanan yang mereka konsumsi. Namun, seringkali meski sudah melakukan itu, berat badan mereka tetap saja naik.

Perubahan angka di timbangan yang bergerak ke arah kanan mungkin penyebabnya adalah beberapa gangguan kesehatan atau perubahan internal dalam tubuh.

Ini X Cara Menurunkan Berat Badan Dengan Cepat 01.jpg 1

Konsumsi Obat-obatan

Banyak jenis obat yang bidang farmasi gunakan yang dapat menyebabkan peningkatan berat badan sebagai efek sampingnya. Contohnya adalah obat-obatan seperti kortikosteroid, antidepresan, obat antipsikotik, dan pil KB.

Beberapa studi telah menemukan hubungan antara penggunaan antidepresan dan antipsikotik dengan peningkatan berat badan.

Bahan-bahan ini membuat perubahan sementara pada tubuh dan otak Anda, sehingga dapat mengurangi kecepatan metabolisme atau bahkan meningkatkan keinginan untuk makan.

Ketahanan terhadap Hormon

Leptin merupakan hormon yang memiliki peran utama dalam masalah obesitas. Sel-sel lemak dalam tubuh menghasilkan hormon ini.

Pada individu yang sehat, tingginya level leptin berhubungan dengan penurunan nafsu makan. Hormon ini seharusnya berperan dalam memberi tahu otak tentang jumlah lemak yang tersimpan di dalam tubuh.

Permasalahannya adalah bahwa pada beberapa orang yang gemuk, leptin tidak berfungsi dengan baik. Meskipun tingkat leptin mereka mungkin tinggi, tetapi mereka tetap memiliki nafsu makan yang tidak berkurang. Kondisi ini disebut resistensi leptin dan dipercaya sebagai faktor utama dalam perkembangan obesitas.

Kehamilan

Salah satu alasan utama mengapa berat badan naik tanpa disengaja adalah karena kehamilan. Namun, banyak wanita yang dengan sengaja meningkatkan asupan makanan mereka untuk memastikan pertumbuhan yang baik bagi bayi.

Pada saat wanita hamil, biasanya mereka akan mengalami peningkatan berat badan karena pertumbuhan bayi. Tambahan berat badan ini terdiri dari bayi itu sendiri, plasenta, cairan ketuban, peningkatan aliran darah, serta rahim yang membesar.

Perubahan dalam Keseimbangan Hormon Reproduksi

Pada rentang usia 45 hingga 55 tahun, wanita memasuki fase yang dikenal sebagai menopause. Selama masa reproduksi, hormon estrogen yang bertugas mengatur menstruasi dan ovulasi mulai menurun. Ketika menopause terjadi, kadar estrogen menjadi terlalu rendah untuk memicu menstruasi.

Wanita yang mengalami menopause atau memiliki sindrom ovarium polikistik (PCOS) dapat mengalami peningkatan berat badan di sekitar perut dan pinggul. Hal ini disebabkan oleh penurunan kadar estrogen dan perubahan hormonal yang terjadi pada tubuh.

Peningkatan berat badan yang terjadi secara berkala sering kali terjadi karena siklus menstruasi. Wanita mungkin mengalami penahanan air dan perut kembung saat sedang menstruasi. Perubahan hormon estrogen dan progesteron dapat menjadi penyebab bertambahnya berat badan.

Secara umum, peningkatan berat badan hanya sekitar beberapa kilogram dan akan berkurang ketika menstruasi bulan itu selesai.

Penumpukan Cairan Tubuh

Jika berat badan meningkat dengan cepat dan tidak dapat dijelaskan, hal tersebut mungkin disebabkan oleh penumpukan cairan di dalam tubuh. Penumpukan cairan ini, yang juga dikenal sebagai edema, dapat menyebabkan bengkak pada anggota tubuh seperti tangan, kaki, wajah, atau perut.

Seseorang yang mengidap gagal jantung, masalah ginjal, atau mengonsumsi obat-obatan tertentu mungkin akan mengalami peningkatan berat badan.

Hipotiroidisme

Ketika kinerja kelenjar tiroid Anda tidak optimal, beberapa fungsi tubuh Anda menjadi terhambat, termasuk tingkat metabolisme.

Jika kelenjar tiroid Anda tidak bekerja dengan baik, metabolisme basal Anda mungkin melambat. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan berat badan. Semakin parah kondisinya, semakin banyak berat badan yang akan bertambah. Namun, gejala seperti ini biasanya berkembang secara perlahan dalam jangka waktu yang lama.

Sindrom Cushing

Sindrom Cushing, yang juga dikenal sebagai hiperkortisolisme, adalah kondisi di mana kadar hormon kortisol dalam tubuh meningkat secara tidak normal. Hal ini bisa terjadi karena berbagai faktor, tetapi penggunaan obat kortikosteroid yang berlebihan merupakan penyebab yang paling umum.

Salah satu gejala yang sering terjadi pada kondisi ini adalah peningkatan berat badan. Terdapat penumpukan lemak, terutama di area wajah yang menyebabkan wajah terlihat bulat, atau di antara bahu dan punggung bagian atas yang membuat area tersebut terlihat seperti punuk kerbau.

Dokter Anda mungkin akan menyarankan beberapa tes dan perawatan diagnostik yang berbeda. Biasanya, penggunaan obat dapat membantu Anda mengendalikan tingkat kortisol dalam tubuh Anda.

Konstipasi

Sembelit atau konstipasi juga dapat menyebabkan tubuh mengalami peningkatan berat badan. Terutama jika sembelit yang dialami merupakan sembelit yang parah dan berlangsung selama lebih dari satu minggu. Namun, kenaikan berat badan akibat sembelit biasanya bersifat sementara.

Baca juga: Ketahui Manfaat Buah Apel: Bisa Menurunkan Berat Badan

Add a comment

Tinggalkan Balasan

Prev Next
Hidupkan Notifikasi OK No thanks