Alasan Malam Hari Masih Kegerahan, Padahal Matahari Tidak Ada

Mengapa Saat Malam Hari Masih Merasa Kegerahan
Mengapa Saat Malam Hari Masih Merasa Kegerahan

Saat siang hari kebanyakan orang pasti merasakan kegerahan. Hal ini wajar, karena sinar matahari pada dasarnya mengantarkan panas. Namun, apakah kamu pernah merasakan hal demikian pada malam hari?

Tentunya tubuh yang gerah akan mengganggu kenyamanan kita. Misalnya sedang ingin beristirahat, namun keringat terus bercucuran, atau sedang berada di tempat umum, keringat dapat menimbulkan bau yang tidak sedap.

Perlu diketahui suhu panas saat malam hari tak selalu terjadi ketika musim kemarau atau panas. Bahkan ketika musim hujan pun, kegerahan bisa saja kita alami. Lantas, apa sih yang menyebabkan mengapa hal ini bisa terjadi? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.

Baca Juga: Resiko Berbahaya Jika Mengisi Ulang Botol Plastik Sekali Pakai Untuk Botol Air Minum

Penyebab tubuh gerah pada malam hari

Penyebab Tubuh Kegerahan Saat Malam Hari
Penyebab tubuh kegerahan saat malam hari | tribunnews.com

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Oregon State University dan University of Washington, menyebutkan adanya peningkatan suhu selama tiga hari terus menerus. Suhu ini terletak di atas suhu rata-rata abad ini.

Meningkatnya suhu panas saat malam hari akan semakin naik bersamaan dengan meningkatnya suhu bumi. Dan juga, pergerakan awan yang selalu berjalan yang menyebabkan cuaca panas tetap terasa walaupun sudah malam.

Karena awan memiliki fungsi untuk menghalangi radiasi matahari, oleh karena itu jika awan yang sedikit, maka radiasi matahari akan langsung menghampiri bumi. Hal tersebut membuat suhu tidak langsung menurun ketika sudah sore hari atau matahari terbenam.

Dan suhu tersebut baru turun pada saat malam hari, karena itulah kita merasa kegerahan saat malam hari.

Baca Juga: Kulit Tersiram Air Panas? Ini Yang Harus Kamu Lakukan Agar Penyembuhan Cepat

Akibat meningkatnya suhu dan perubahan iklim pada Flora dan Fauna

Mematikan Perangkat Elektronik
Mematikan perangkat elektronik | unsplash

Dari penelitian yang dilakukan oleh University of East Anglia, WWF dan Cook University, menunjukkan sebanyak 50 persen spesies akan mati jika suhu bumi mencapai hingga 4,5 derajat celcius.

Tentu ini merupakan kondisi yang sangat mengkhawatirkan.

Untuk mencegah hal tersebut terjadi, perlunya dilakukan pembatasan kenaikan suhu serendah mungkin untuk melindungi satwa liar dan tumbuhan. Karena semakin rendah kenaikan rata-rata suhu Bumi maka semakin sejahtera kehidupan dari satwa liar dan tumbuhan.

Baca Juga: Benarkah Onani Menyebabkan Kurus Dan Mandul?

Salah satu caranya ialah dengan mengurangi emisi karbon yang disebabkan dari efek rumah kaca.

Kamu juga bisa memulainya dengan hal-hal sederhana, seperti mematikan perangkat elektronik jika tidak sedang digunakan, lebih memilih berjalan kaki daripada menggunakan kendaraan, atau menghemat penggunaan air.

Add a comment

Tinggalkan Balasan

Prev Next
Hidupkan Notifikasi OK No thanks