Benarkah Buka Payung di Dalam Rumah Bisa Celaka?

Takhayul tentang payung yang dipercayai oleh sebagian besar orang di dunia.


Benarkah Buka Payung Di Dalam Rumah Bisa Celaka

Takhayul tentang tidak boleh membuka payung di dalam rumah memang sangat populer di masyarakat. Dimana ada banyak orang yang masih percaya bahwa tidak boleh membuka payung di dalam rumah karena bisa membuat celaka.

Kepercayaan ini tidak hanya dipercaya oleh masyarakat Indonesia saja, melainkan negara lain. Meskipun pada dasarnya tidak ada asal usul jelas darimana takhayul ini berasal. Bahkan sampai saat ini belum bisa dibuktikan.

Buka payung di dalam rumah bakal celaka?

Benarkah Buka Payung Di Dalam Rumah Bisa Celaka
Payung di dalam rumah | Ilustrasi

Ada beberapa teori terkemuka tentang bagaimana dan mengapa ini dimulai. Takhayul ini sendiri menurut informasi telah ada sejak tahun 1200M. Ketika itu para imam dan bangsawan Mesir kuno menggunakan payung yang terbuat dari bulu merak dan papirus untuk melindungi mereka dari sinar Matahari.

Menurut Reader’s Digest, takhayul itu berasal dari keyakinan bahwa buka payung di ruangan akan membuat marah Dewa Matahari dan menghasilkan konsekuensi negatif. Sementara itu, teori lain melibatkan dewa Mesir kuno yang berbeda, Nut, Dewi Langit.

Melansir dari HowStuffWorks, payung mulanya dibuat untuk mencerminkan dan menghormati cara melindungi Bumi, sehingga bayangan mereka dianggap suci. Jika ada orang lain menggunakan payung di dalam ruangan di mana tidak ada maksud untuk melindungi dirinya maka nasib buruk yang akan datang.

Baca Juga:  Untuk Dijadikan Mumi, Anak Kucing Ini Dipatahkan Lehernya Terlebih Dahulu

Namun lagi-lagi perlu kami ingatkan bahwa ini kepercayaan ini tidak bisa dipastikan benar atau salah. Tidak hanya di zaman sekarang, takhayul tentang payung ini mungkin akan terus ada di masa mendatang.

Apakah kamu percaya tentang takhayul ini atau menganggapnya sebagai mitos belaka? Kamu boleh berpendapat apapun terkait tentang ini. Boleh percaya atau pun tidak, tergantung apa yang kamu yakini.