Mungkin bagi sebagian orang, pasti baru pertama kali mendengar nama desa ini. Yap, Desa Al Sogara adalah desa terpencil yang terletak di antara kawasan terpencil yang berada di negara Oman. Desa ini sudah ada dan telah berumur 500 tahun.
Kawasan Al Sogara ini berada sejauh 40 km dari kota pegunungan utama Seih Qatana, di negara Oman. Desa ini terletak di ketinggian 2.700 mdpl, yaitu di pinggir jurang.
Al Sogara adalah desa yang tergolong kecil, bahkan jumlah penduduknya saja tidak diketahui berapa orang yang tinggal disana. Hal tersebut karena warganya disana tidak mengenal sama sekali yang namanya pendidikan.

Sebuah sumber mengatakan kalau mereka mengaku hanya memiliki jumlah penduduk sebanyak 45 orang. Dan sekarang populasi desa Al Sogara hanya ada 25 orang saja.
Baca Juga: 5 Desa Paling Horor Di Indonesia
Baru tersentuh listrik dan teknologi
Karena tergolong ke dalam desa terpencil dan sudah berumur, Al Sogara mulai tersentuh dengan telpon dan listrik pada 15 tahun yang lalu. Sebelum itu, area ini merupakan area militer milik negara. Oleh karena itu, daerah ini terlarang bagi umum.
Untuk memenuhi kebutuhan, penduduknya harus menempuh jalan sejauh 20 km untuk menuju desa terdekat yang menyediakan bahan keperluan sehari-hari. Karena itulah, desa Al Sogara termasuk ke salah satu desa terpencil di dunia.
Penduduk Al Sogara memiliki sistem irigasi yang berkualitas sejak dulu kala. Hal itu karena desa mereka berada di kawasan pegunungan. Bahkan telah ada sejak zaman kuno terdahulu.

Air mengalir berasal dari mata air bawah tanah yang kemudian dialirkan melewati kanal. Sistem irigasi yang mereka gunakan termasuk ke dalam daftar situs UNESCO.
Baca Juga: Inilah 6 Desa Terindah Dan Tercantik Di Indonesia
Saat musim dingin tiba, penduduk Desa Al Sogara harus mengalami siksaan. Dimana rumah-rumah mereka yang terbuat dari tanah liat akan menempel dengan tebing.
Seiring perkembangan zaman, penduduk desa menjadi lebih kreatif dalam memenuhi pasokan makanannya. Mereka memasang kabel katrol untuk mengirimkan makanan melewati ngarai.

Walaupun pemukiman mereka dipenuhi dengan tebing bebatuan, namun mereka tetap bisa menjalankan aktivitas sehari-hari. Karena mereka telah terbiasa dalam urusan mendaki.
Anak-anak di Desa Al Sogara sudah bisa belajar
Saat ini pun anak-anak yang tinggal disana telah bisa merasakan pendidikan, ya walaupun harus berjalan sejauh 14 km, mereka tidak pernah berputus asa.
Mohammad Nasser Alshariqi yang merupakan salah seorang warga disana merasa bahagia tinggal di sana. Karena ia menganggap desanya adalah tempat dirinya lahir dan harus dicintai.

Rata-rata pekerjaan warganya sehari-hari adalah petani dan pengembala. Menanam tumbuhan delima, persik, jeruk, bawang putih, kenari, aprikot, ara, dan sayur-sayuran. Walau sekarang air sulit untuk didapat karena mata air mulai mengering.
Baca Juga: 5 Tempat Terpencil Yang Terisolasi Dari Dunia Luar, Cocok Buat Kaum Introvert
Para penduduknya pun dikenal sangat ramah. Saat seseorang tiba disana, ia akan ditawari makanan dan minuman pada tamunya. Perubahan yang mencolok dari 500 tahun yang lalu adalah pada sektor teknologi dan listriknya.
Dulunya harus mendaki untuk berada di desa Al Sogara ini, namun sekarang bisa dicapai dengan menggunakan kendaraan hingga daerah lembah.