Kisah Remaja yang Hilang Selama 11 Tahun di Jakarta, Akhirnya Bertemu Keluarganya Setelah Iseng Cari Lewat Google Maps

Perkembangan internet membuat manusia jadi dipermudah dalam menyelesaikan urusannya. Google sebagai salah satu perusahaan terbesar, selalu mengembangkan ‘produk-produk’ terbaik untuk konsumennya, salah satunya ialah Google Maps. Dari sekian banyak fungsinya, Layanan Google Maps yang paling terbaik adalah bisa mempermudah kita untuk mencari alamat atau jalan. Contohnya, kita tidak tahu rute perjalanan menuju rumah sakit terdekat.…


Kisah Remaja Yang Hilang, Akhirnya Bertemu Kembali Setelah Gunakan Google Maps

Perkembangan internet membuat manusia jadi dipermudah dalam menyelesaikan urusannya. Google sebagai salah satu perusahaan terbesar, selalu mengembangkan ‘produk-produk’ terbaik untuk konsumennya, salah satunya ialah Google Maps. Dari sekian banyak fungsinya, Layanan Google Maps yang paling terbaik adalah bisa mempermudah kita untuk mencari alamat atau jalan.

Contohnya, kita tidak tahu rute perjalanan menuju rumah sakit terdekat. Dengan layanan ini akan memberitahu dan membimbing dimana rute rumah sakit yang paling dekat dengan kita.

Sama halnya dengan yang dialami oleh pria asal Sragen ini yang diberitakan hilang . Namun akhirnya dapat bertemu kembali dengan keluarganya setelah pintar dalam memanfaatkan teknologi.

Pria yang bernama Ervan Wahyu Anjasworo ini hilang di Jakarta. Setelah menggunakan bantuan Google Maps Street View, ia berhasil kembali bertemu dengan keluarganya.

Baca Juga: Pengakuan Pelaku Di Video Yang Viral, Pelajar SMK Membully Dan Melecehkan Temannya Sendiri

Setelah iseng mencari informasi lokasi keluarganya lewat Google Maps

Pria berusia 17 tahun ini kebetulan sedang ikut pelatihan kerja di Panti Rehabilitasi Sosial Anak Berhadapan Dengan Hukum (PRSABH) Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor. Ia saat itu iseng-iseng mencari tahu mengenai lokasi Pasar Gonggang.

Baca Juga:  Kisah Ibu yang Pura-Pura Mati Saat Kepergok Oleh Anaknya Sedang Bercinta Dengan Suami

Ervan tinggal di Dukuh Panurejo RT 018, RW 006, Kecamatan Kedungupit, Sragen, Jawa Tengah. Ketika masih kecil, Ervan sering diajak neneknya berbelanja di pasar tradisional disana.

September kemarin saya main komputer. Saya itu iseng-iseng (cari informasi) dengan membuka Google Maps, sebut Ervan saat ditemui Kompas.com di rumahnya.

Awalnya saya searching Google Solo. Saya lihat lagi Solo-nya ini ada Wonogiri, Boyolali, Sragen begitu. Saya telusuri satu persatu yang seingatnya itu Pasar Gonggang Sragen,” tambahnya.

Anak dari pasangan Sutanti dan Suparno ini mencari informasi mengenai alamat pasar Gonggang Sragen di Google dan memberikan alamat pasar tersebut kepada orang sosial panti.

Habis itu kepala panti menghubungi pihak dari Solo, Wonogiri dan wilayah di Jawa Tengah. Sampai akhirnya mengarah ke Sragen,” ucap dia.

Dan akhirnya Ervan mendapatkan kiriman foto-foto saat dirinya bersama dengan keluarganya. Ervan pun sadar kalau orang-orang yang ada dalam foto tersebut adalah keluarganya.

Saya hapal muka ayah saya gimana, muka ibu saya gimana dan muka saudara saya gimana,” terang Ervan.

Baca Juga:  Istri Hamil Menangis Jam Tiga Pagi Mengidam Pengen Naik UFO

Baca Juga: Asal Usul Nama Google Dan Fakta Unik Lainnya

Setelah itu, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan Sragen langsung dihubungi oleh kepala panti tempat Ervan tempati. Tak lama berselang, pihak TKSK langsung mendatangi panti tempat Ervan tinggal dan mengurus kepulangan Ervan.

Karena mengembalikan Game Watch

Cerita mulanya dia bisa berpisah dengan keluarganya dan akhirnya kembali lagi karena Google Maps, saat sedang mengembalikan game watch ke tempat persewaan. Saat itu usianya masih 5 tahun, dan langsung ditemui oleh seorang pengamen dengan modus membawa Ervan kembali ke rumahnya. Namun ternyata Ervan diajak ikut mengamen.

Saya di jalanan (mengamen) sekitar dua tahun,” sebutnya.

Pada suatu waktu, saat sedang di Bogor dan sedang mengamen, suara sirine satpol PP membuat suasana menjadi kacau. Rekan-rekan pengamen Ervan semuanya melarikan diri, sedangn Ervan hanya berdiam di sebuah Masjid.

Ervan bertemu dengan ketua RT dan ditanyakan alamat tempat tinggalnya. Namun karena Ervan tidak tahu, Ervan diangkat menjadi anak asuh dari ketua RT setempat.

Baca Juga:  Kisah Perjuangan Kakek Nafkahi 7 Anak Yatim, Bikin Haru

Sekitar empat bulan Pak RT itu meninggal. Ada cucunya ingin mengasuh saya dan mengangkat saya anak asuh,” terangnya.

Ervan diasuh selama 7 bulan, dan akhirnya dibawa ke Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Dinas Sosial kota Bogor.

Ada pegawai P2TP2A ingin mengangkat saya jadi anaknya. Saya disekolahkan dipesantrenkan sekitar delapan tahun,” tutur Ervan.

Selain itu, Ervan juga menerima pelatihan kerja dari Dinas Sosial Kota Bogor. Sampai dirinya bisa magang selaam satu tahun dua bulan disana.

Ada lagi dari (Dinsos) Kabupaten Bogor yang menunjuk saya. Saya ditanya sama petugas ingin ketemu orangtua tidak. Saya jawab iya,” ujar Ervan.

Baca Juga: Dulunya Sering Dituduh Mencuri Oleh Tetangganya, Kini Pria Ini Jadi Orang Sukses

Ervan menerima pelatihan kerja di PRSABH Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor hingga akhirnya bisa dipertemukan kembali dengan keluarga tercintanya.