Pada acara kampanye besar Prabowo dan Gibran di Semarang, cerita Pawang Hujan J. Menthek dipertunjukkan dengan biaya sebesar Rp 6 juta.
Pada saat acara kampanye besar-besaran calon presiden dan wakil presiden yaitu Prabowo Subianto Gibran Rakabuming Raka di Simpang Lima Semarang, Jawa Tengah, pawang hujan juga ikut mengerahkan kegiatan.
Seseorang yang memiliki kemampuan mengontrol hujan tersebut bernama Joko Menthek yang berusia 62 tahun. Pria ini berasal dari Kota Semarang dan dia mengatakan bahwa dia diminta untuk menjaga cuaca mulai dari Sabtu malam hingga Minggu sore.

Menurutnya, dia sudah terbiasa mengamankan cuaca di Semarang. Hal tersebut ia ungkapkan saat berada di tempat kampanye Prabowo-Gibran pada hari Minggu (28/1/2024).
Ungkapan Pawang Hujan Mbah Menthek
Joko Menthek atau seorang pawang hujan J. Menthek mengungkapkan bahwa dia menerima pembayaran sebesar Rp 6 juta sebagai pawang acara di Kota Semarang. Dia mengatakan bahwa biasanya pembayaran sebesar Rp 1,5 juta. Namun, untuk acara besar seperti ini, pembayarannya sebesar Rp 6 juta.
“Dari pukul 8.00 WIB hingga 17.00 WIB tak boleh hujan, dan itu tugas saya,” terangnya, Minggu (28/1/2024). Ia mengatakan bahwa seharusnya Kota Semarang sudah hujan sejak pagi.
Joko Menthek bertanggung jawab untuk melindungi acara kampanye Prabowo-Gibran di Kota Semarang dari hujan. Dia mengklaim bahwa dia hanya memindahkan arah angin ke tempat lain.
Dia mengatakan bahwa kita hanya perlu memindahkan angin ke tempat lain jika kita memiliki kekuatan yang sedikit-sedikit. Walaupun terdengar tidak masuk akal, tindakan pawang hujan J. Menthek tersebut berhasil membuat kampanye besar Prabowo-Gibran menjadi sukses.
Selama berlangsungnya kampanye, tidak ada hujan meskipun awan hitam menggantung di kompleks Simpang Lima. Menurutnya, ketika cuaca mendung, biasanya akan ada hujan gerimis kecil yang kemudian akan berhenti.
Baca juga: