Mendekati pemilihan umum 2024 pada hari Rabu (14/02/2024), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia sedang melakukan persiapan untuk menghadapi situasi darurat dalam bidang kesehatan bagi petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Persiapan tersebut mencakup kesiapan fasilitas layanan kesehatan, tenaga medis, dan Public Safety Center (PSC) 119.
Pendaftaran anggota KPPS sebenarnya telah memasukkan proses penilaian kesehatan. Salah satu persyaratan untuk mendaftar sebagai anggota KPPS adalah harus dalam keadaan sehat secara fisik, mental, dan tidak menggunakan narkotika.
Untuk memenuhi syarat tersebut, perlunya surat keterangan yang menyatakan bahwa kita dalam kondisi sehat secara fisik dan mental dari puskesmas, rumah sakit, atau klinik. Meskipun begitu, Kementerian Kesehatan tetap melakukan persiapan untuk memberikan layanan kesehatan darurat kepada masyarakat pada saat hari pemungutan suara.

Dr. Sumarjaya, yang menjabat sebagai Kepala Pusat Krisis Kesehatan, telah mempersiapkan fasilitas dan menggerakkan tenaga serta PSC 119. PSC 119, yang merupakan layanan darurat yang responsif dan cepat, akan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, termasuk anggota KPPS, yang membutuhkannya.
Sekarang, terdapat 352 PSC yang berperan dalam penanganan masalah kesehatan saat terjadi kecelakaan atau situasi darurat di seluruh Indonesia.
Respon Cepat Bagi Masyarakat yang Membutuhkan Pertolongan
Menurut Dr. Sumarjaya, kesiapan kegawatdaruratan saat ini adalah adanya Pusat Sarana Kesehatan (PSC) yang memberikan respons cepat kepada masyarakat yang membutuhkan, serta petugas dalam menghadapi situasi yang tak terduga terkait dengan kesehatan.
Dr. Sumarjaya menjelaskan bahwa Kementerian Kesehatan memiliki Tim Medis Darurat (EMT) yang terdiri dari 13.000 TCK. Tim ini bertugas memberikan pelayanan medis dalam situasi kegawatdaruratan kesehatan.
Setiap tim TCK-EMT terdiri dari anggota yang lengkap seperti dokter, perawat, tenaga farmasi, tenaga logistik, tenaga administrasi, dan pengemudi ambulans. Saat ini, ada 458 tim TCK-EMT yang bertempat di berbagai wilayah Indonesia.
Jadi, ini adalah sistem kesiapsiagaan berbasis EMT di mana terdapat tim medis cadangan yang terdiri dari dokter dan perawat yang telah ditempatkan di seluruh Indonesia,” tambah Dr. Sumarjaya.
Menurut Dr. Sumarjaya, saat hari pemilihan, puskesmas akan beroperasi dengan menggunakan sistem rujukan. Jika terjadi keadaan darurat di tempat pemilihan suara (TPS), masyarakat dapat menghubungi PSC 119.
Selanjutnya, PSC akan segera merespons dengan memberikan pertolongan pertama. “Tim yang akan merespons dengan cepat di TPS adalah nomor telepon darurat 119. Jadi, jika terjadi keadaan darurat, bantuan pertama akan langsung diberikan di fasilitas kesehatan, seperti puskesmas atau rumah sakit,” ungkap Dr. Sumarjaya.
Penyediaan Aspek Kesehatan untuk Mendukung Anggota KPPS
dr. Obrin Parulian, Direktur Pelayanan Kesehatan Primer, juga menyatakan bahwa Kementerian Kesehatan telah menyediakan semua aspek kesehatan melalui berbagai program untuk mendukung anggota KPPS dalam menjalankan tugas mereka. Khusus untuk Pemilu 2024, layanan kesehatan seperti puskesmas akan tersedia selama 24 jam dengan koordinasi yang baik untuk pemeriksaan kesehatan.
“Kita juga akan menyiapkan semua fasilitas layanan kesehatan jika ada masalah di lapangan, tim dari pusat krisis dan jaringannya sudah siap. Selain itu, di puskesmas dan rumah sakit, kami siap memberikan pelayanan khusus untuk Pemilu ini. Puskesmas juga akan beroperasi selama 24 jam,” ujar dr. Obrin.
Menurut dr. Obrin, sistem pelayanan kesehatan saat ini sudah dalam keadaan stabil. Kementerian Kesehatan juga telah memiliki sistem dan siap siaga untuk melayani 5.741.127 anggota KPPS yang berada di 820.161 TPS.
Apakah setiap TPS memiliki posko? Tidak, tetapi nanti akan ada kesiagaan yang akan dibangun, termasuk penempatan tim terdekat di setiap TPS. Kami juga akan melakukan pemetaan dan menyiapkan ambulans dalam keadaan siaga. Jadi, jika ada kasus PSC yang mendapatkan informasi, tim PSC akan turun dan menanganinya di tempat atau merujuknya jika diperlukan, dengan sistem rujukan yang akan bergerak.
Dr. Nida Rohmawati, Direktur Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia, memberikan saran untuk menjaga kesehatan bagi anggota KPPS karena peran mereka yang penting dalam pesta demokrasi. Untuk menjaga kesehatan, anggota KPPS hanya perlu menerapkan 4C, yaitu tidur cukup, minum cukup, makan cukup, dan berolahraga cukup.
Hal-hal yang Harus Diperhatikan untuk Menjaga Kesehatan
Ada empat hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga kesehatan. Pertama adalah tidur yang cukup, minimal 6-8 jam setiap hari. Kedua adalah memastikan cukup minum, sekitar 6-8 gelas air setiap hari, karena kekurangan cairan dapat menjadi faktor risiko penyakit dan kematian.
Ketiga adalah menjaga pola makan yang seimbang, jangan hanya mengandalkan camilan tetapi lupakan makanan yang sehat. Yang terakhir adalah melakukan olahraga secara teratur, minimal 30 menit setiap hari. Hal-hal ini penting untuk menjaga kesehatan tubuh.
Menurut dr. Nida, sebaiknya kita tidak mengonsumsi kafein dan minuman manis secara berlebihan. Selain itu, sebaiknya kita juga menghindari minuman beralkohol dan minuman berenergi.
Menurut dr. Nida, ketika tubuh sudah lelah dan metabolismenya terganggu, mengonsumsi minuman berenergi akan membuat tubuh terpacu dan tidak merasa lelah lagi. Namun, ia tidak menganjurkan untuk minum alkohol dan sebaiknya mengurangi konsumsi minuman manis. Kopi masih boleh diminum sebanyak 2 cangkir per hari, tidak perlu lebih dari itu.
Pemberitahuan ini dikeluarkan oleh Departemen Komunikasi dan Layanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan Indonesia. Jika Anda memerlukan informasi lebih lanjut, silakan menghubungi hotline Halo Kemenkes di nomor 1500-567, atau melalui SMS ke 081281562620, atau kirim email ke [email protected] (DJ).
Baca juga: