Polisi menemukan sejumlah catatan tangan ABG N (15), pelaku pembunuhan anak 5 tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat. Curhatan itu berisi tentang ayahnya hingga sketsa wanita terikat.
“Kami menemukan ada curhatan dari pelaku di TKP, sedang kami selidiki,” ujar Kapolres Jakpus Kombes Heru Novianto kepada wartawan di loksi, Jumat (6/03/2020).
Curhatan pelaku itu dibuat di dalam sebuah buku bersampul motif batik. Coret-coretan tangan pelaku menuliskan soal ayahnya, di antaranya “Please dad… don’t make me mad, if you not want death. I will make you go to grave”.
Kemudian ada coretan lainnya “My dad is my crush, I want to leave my dad or my dad is death”.
Di lembar lain ada tulisan “Keep calm daddy bondage and give me torture”. Paa bagian atas terdapat sketsa perempuan dengan kondisi berikut.
Wakapolres Jakpus AKBP Susetyo Purnomo Condro mengatakan, bahwa gambar-gambar itu dilukis oleh pelaku. Susetyo menyebut pelaku sudah menggambarkan ‘pembunuhan’ sebelum mengeksekusi korban.
“Apa yang dilakukan hari ini sudah tergambar ini, adalah gambar seorang wanita dengan terikat,” ujar Susetyo.
Susetyo menyebut, pelaku juga cukup cerdas. Curhatan di buku, ditulis pelaku dalam bahasa Inggris.
“Pertama kami juga menemukan adanya papan curhat, anak ini cukup cerdas. Berkemampuan bahasa Ingrris cukup baik dan dia mengungkapkan berbagai perasaannya itu dalam berbagai bahasa Inggris,” ujar Susetyo.
“Oleh TKP berikutnya kami menemukan tulisan-tulisan tangan yang pertama adalah bagaimana kemampuan menggambar si tersangka ini cukup baik. Kemudian bagaimana ungkapan dia ‘please dad don’t make me mad’,” sambung Setryo.
Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa empat saksi. Termasuk keluarga korban dan pelaku. Dan kini rumah pelaku sudah dipasang garis polisi.
Ketua RT setempat, Sofyan berumur 47 tahun menjelaskan korban dilaporkan hilang pada Kamis malam. Orang tua korban dan warga setempat mencari-cari korban sebelum melapor ke polisi.
“Kita cari di rumah warga, ke kamar-kamar kosong bahkan hingga got,” ujar dia.
Warga bernama Yuli berumur 45 tahun mengatakan warga tidak mencurigai pelaku karena sering bermain dengan APA, warga mengira awalnya korban diculik.