Karena Virus Corona, Banyak Restoran Bangkrut

6
0
Karena Virus Corona, Banyak Restoran Bangkrut

Dampak merebaknya virus corona COVID-19 turut meliputi bisnis kuliner. Sejumlah restoran China di Australia bangkrut karena terus kehilangan pelanggan.

Salah satu restoran yang bangkrut adalah Parramatta Phoenix Chinese di Sydney. Restoran ini bangkrut karena sulit menggaet pelanggan sejak Januari 2020. Parramatta dulunya terkenal berkat hidangan yum cha-nya dan memiliki beberapa cabang. Lokasi pusatnya di Sydney Barat.

Selain Parramatta, Mister Dee’s Kitchen juga gulung tikar dengan alasan sama. Laporan dari ABC menyebutkan, kedua restoran itu dimiliki oleh orang yang sama. Daftar restoran China yang pailit di negeri “Kanguru” bertambah setelah restoran Shark Fin House berhenti beroperasi bulan lalu.

Gabriel Chan selaku pemilik restoran mengungkapkan, pihaknya kehilangan sekitar 80 persen pelanggan sehingga harus memberhentikan lebih dari 50 pegawainya. Keterangan itu dia sampaikan kepada media The Age.

Kemudian akhir pekan lalu restoran Old Town Hong Kong juga menempuh langkah yang sama dengan tiga restoran yang disebut sebelumnya.

Restoran di Chinatown Sydney itu menyatakan gulung tikar, bersama Super Dish Chinese Restaurant yang dikelola pihak yang sama.

ARTIKEL TERKAIT •
Obat Anti-Malaria Mampu Untuk Mengobati Penyakit Virus Corona

ABC mengabarkan, pengelolaan restoran kehilangan lebih dari 50 persen pelanggan sejak virus corona COVID-19 mewabah. Restoran-restoran yang bangkrut itu semua berada di Chinatown, baik di Sydney maupun Melbourne.

Dari pantauan ABC Indonesia, terlihat suasana di Chinatown sudah sepi sejak beberapa minggu terakhir, padahal biasanya sangat ramai pengunjung.

Normalnya, Kawasan Chinatown ramai kunjungan dari rombongan turis dan warga setempat yang hendak menyantap makan siang.

Virus corona di Australia sampai Jumat ini telah menginfeksi 59 orang dan dua korban meninggal dunia, menurut data dari South China Morning Post (SCMP).

Sedangkan di Amerika Serikat sedang krisis masker dan respirator serta dibutuhkan 300 juta unit, untuk menekan angka penyebaran virus corona. Namun, stok yang tersedia kurang dari 15 persennya.

300 juta respirator dan masker itu dibutuhkan sesegera mungkin untuk melindungi petugas kesehatan terhadap ancaman virus corona.

Pekan lalu, Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat Alex Azar bersaksi di depan Senat bahwa Badan Stok Nasional Strategis hanya memiliki 30 juta masker beda dan 12 juta respirator sebagai cadangan.

ARTIKEL TERKAIT •
Puluhan Ribu Kelelawar Mati Kepanasan Akibat Suhu Ekstrem di Australia

Dilansir dari National Geographic, pernyataan ini mengejutkan lantaran inventaris nasional biasanya tidak diungkapkan ke publik untuk alasan keamanan.

Kemudian seorang pejabat senator di Badan Stok Nasional Strategis mengatakan bahwa departemen akan membeli 500 juta respirator dan masker selama 18 bulan ke depan.

Tinggalkan Balasan