Pipi memerah seringkali dialami oleh sebagian besar masyarakat kita, hal ini juga lebih sering terjadi dengan nampak jelas pada individu berkulit putih.
Namun pernahkah kita mengira apa dan bagaimana sebenarnya mekanisme memerahnya pipi kita bila saat merasa malu atau hal lainnya?
Penjelasan Saintifik-Biologis
Yang bertanggung jawab besar atas memerahnya pipi kita ketika merasa malu adalah Syaraf Simpatik. Syaraf reflek yang juga aktif ketika untuk merespon melawan-atau-lari.
Yang mana syaraf ini bersifat spontan tanpa harus kita yang memikirkannya terlebih dahulu seperti halnya kita ingin menggerakkan tangan dan lain sebagainya.
Hubungannya Dengan Hormon
Saat kita malu, tubuh kita–seperti respon dari berbagai hal lainnya–melepaskan stimulan alaminya berupa Hormon Adrenaline. Adrenalin menyebabkan pembuluh darah kita melebar (disebut vasodilatasi), untuk meningkatkan aliran darah dan pengiriman oksigen.
Seperti pada kasus memerahnya wajah. Pembuluh Vena di wajah kita akan merespons sinyal dari pemancar kimia adenylyl cyclase, yang memberi tahu vena untuk memungkinkan adrenalin melakukan keajaibannya.
Yang kemudian pembuluh darah di wajah kita akan membesar, sehingga lebih banyak darah mengalir melaluinya, lalu demikianlah pipi kita nampak kemerah-merahan . Dengan kata lain, adrenalin menyebabkan lebih banyak aliran darah lokal di pipi kita.
Saat dan setelah adrenalin dilepas–seperti halnya respon terhadap berbagai hal lainnya, selain malu–tubuh kita akan mempercepat detak jantung dan ritme pernapasan. Tak hanya itu, pupil juga akan spontan cenderung membesar.
Penjelasan Dari Segi Psikologi-Evolusi
Memerahnya pipi adalah bagian dari evolusi yang kuat, tetapi mengapa kita mengembangkan respons ini untuk merasa malu?
Ilmu pengetahuan belum dapat menjawab pertanyaan itu secara definitif, tetapi ada beberapa teori menarik mengenai alasannya.
Seperti penjelasan yang sudah kita ulas dari segi penjelasan saintifik-biologis, rasanya aneh, memang apa tujuan dari respon tubuh kita dengan pipi yang memerah ketika malu?
Mengapa kita mengembangkan proses khusus yang secara fisik memperlihatkan rasa malu kita? Dari mana memerah itu berasal? Ini adalah pertanyaan yang coba dijawab oleh peneliti.
Evolusi-Psikologi
Ray Crozier, profesor psikologi di University of East Anglia di Inggris. Ia menyimpulkan memerahnya pipi adalah produk evolusi aturan sosial-individu berupa peringatan keramahan atau keakraban.
Orang lain yang melihat kita pipi memerah akam memahami dari pengalaman yang bersangkutan atas rasa malu; canggung ataupun tersipu.
Referensi:
- Josh, Clark. “Why do people blush?: Theories of Blush” howstuffworksdotcom (Diakses pada tanggal 29 November 2019)
- Town ,Shane. 2016. “Why Do People Blush?” theatlanticdotcom (Diakses pada tanggal 29 November 2019)
- “Blush” Wikipedia
- “Adrenalin” Wikipedia
Oleh Karim
Editor: Yogi Arfan