Agar Tak Salah Paham, Yuk Kenal Lebih Dekat Dengan Teori Evolusi!

Evolusi artinya perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi 3 proses utama, yaitu variasi, reproduksi, dan seleksi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen oleh mutasi yang acak ataupun transfer gen antarpopulasi atau antarspesies. Ada…


6 teori asal usul kehidupan yang bukan berkonsep manusia berasal dari kera

Evolusi artinya perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi 3 proses utama, yaitu variasi, reproduksi, dan seleksi.

Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen oleh mutasi yang acak ataupun transfer gen antarpopulasi atau antarspesies.

Ada 2 mekanisme utama yang mendorong terjadinya evolusi, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetika.

1. Seleksi Alam

Seleksi alam mendorong terjadinya perubahan pada kondisi fisik dan kemampuan suatu populasi. Sebuah proses yang menyebabkan sifat pewaris  yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan produksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi.

Seleksi Alam
Ilustrasi seleksi alam | Source Image

Sebaliknya, sifat yang kurang menguntungkan/merugikan akan menjadi lebih berkurang atau bahkan menghilang. Hal ini berakibat individu yang mempunyai kelebihan dan sifat-sifat yang menguntungkan  lebih berpeluang besar untuk adaptasi dan bereproduksi sehingga dapat menghindari kepunahan.  

Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang terjadi secara terus menerus dan secara acak. Secara sederhana, seleksi alam berarti yang kuat akan bertahan dan yang lemah akan musnah.

2. Hanyutan Genetika

Hanyutan genetik artinya merupakan sebuah proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat dalam suatu populasi.

Evolusi terjadi dan melalui proses divergen yang terjadi secara perlahan, secara bertahap, beribu-ribu tahun atau bahkan berjuta-juta tahun. Dokumentasi fakta-fakta terjadinya evolusi dilakukan oleh cabang biologi yang disebut dengan Biologi Evolusioner.

Evolution
Source Image

Pada pertengahan abad ke-19 masyarakat sains/ilmuwan telah percaya bawah spesies akan berubah dari waktu ke waktu. Akan tetapi, mekanisme yang mendorong perubahan ini tetap tidaklah jelas. Kemudian, pada publikasi tahun 1859 Charles Darwin dalam The Origin Of Species menjelaskan secara detail teori evolusi melalui seleksi alam.

Dan pada tahun 1930, teori seleksi alam Darwin digabungkan dengan teori pewarisan Mendel. Kekuatan penjelasan dan prediksi teori ini mendorong riset secara terus menerus dan menimbulkan banyak pertanyaan baru, dan hal ini menjadi prinsip utama biologi modern yang memberikan penjelasan lebih menyeluruh tentang keanekaragaman hayati di Bumi.

Meskipun teori evolusi selalu diasosiasikan dengan Charles Darwin, sebenarnya biologi evolusi telah berakar sejak zaman Aristotheles. Akan tetapi, C. Darwin lah yang pertama kali mencetuskan teori evolusi ini.

Saat ini, teori Darwin mengenai evolusi yang terjadi karena seleksi alam dianggap mayoritas masyarakst sains sebagai teori terbaik dalam menjelaskan peristiwa evolusi. Akan tetapi banyak orang yang salah menafsirkan dengan menyatakan bahwa teori evolusi Darwin adalah teori yang menganggap manusia berasal dari kera.

Baca Juga:  Autotomi, Cara Jitu Mengelabui Predator

Padahal, pada kenyataannya C. Darwin tidak pernah memberikan pernyataan yang seperti itu. Melainkan, manusia dan kera adalah kerabat. Kucing dan harimau hampir terlihat sama. Namun, bukan berarti harimau berasal dari kucing ataupun sebaliknya. Tapi kucing dan harimau adalah kerabat. Begitu juga manusia dan kera. 

Tak hanya itu, tidak sedikit orang terutama masyarakat indonesia menganggap bahwa evolusi itu hanya teori. Namun, kenyatannya tidak seperti itu.

Perlu diketahui dulu definisi dan maksud dari “teori” dan “fakta” itu sendiri.

Teori

Ada 2 makna dan pengertian dari teori, teori dalam ilmu pengetahuan/sains dan teori dalam kehidupan sehari-hari.

Teori dalam kehidupan sehari-hari dan yang sering kita gunakan adalah sesuatu hal yang mengacu pada spekulasi dan asumsi semata. Mungkin teori dalam konteks non ilmiah ini bisa disetarakan dengan hipotesis dalam konteks ilmiah.

Sedangkan teori ilmiah, merupakan penjelasan yang komprehensif berdasar dan didasarkan pada penelitian, penyelidikan serta penemuan yang didukung oleh argumentasi, bukti dan pembuktian sesuai fakta, data, dan logika. Definisi dari teori ilmiah ini juga dapat dicek pada KBBI.

Fakta Ilmiah

Merupakan suatu pengamatan yang berulang kali dikonfirmasi dan untuk semua tujuan praktis diterima sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi .

Hukum Ilmiah

Merupakan suatu hasil pengamatan dan observasi berupa perhitungan matematis.

Sudah tau kan perbedannya? Jadi sebenarnya “teori” yang dimaksud dalam evolusi itu adalah “teori” dalam konteks ilmiah.

Ingat! “Teori Evolusi”, yah di dalam frasa tersebut terdiri dari dua kata, di mana “Evolusi” itu sendiri adalah fakta dan “Teori” itu sendiri adalah jalan/cara untuk kita memberikan penjelasan dan pemahaman mengenai evolusi.

Misalkan saja ada “Hukum Gravitasi” yang memberikan gambaran mengenai gravitasi, yang menyatakan setiap kita melempar sebuah batu ke atas itu akan jatuh kembali ke tanah.

Namun, itu tidak menjelaskan “mengapa” itu terjadi. Nah disinilah dibutuhkan “Teori Gravitasi” yang dapat memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai “mengapa” tersebut. Hukum menggambarkan, sedangkan Teori menjelaskan. Tapi apakah karena ada “Teori Gravitasi”, gravitasi menjadi hoax? Gravitasi menjadi bohongan? Tentu tidak.

Lalu, kenapa teori evolusi tidak menjadi “hukum” juga? Itu karena evolusi tidak bisa diprediksi menggunakan matematis, tapi dalam evolusi juga ada hukum yang berlaku, namanya Hukum Mendel.

Baca Juga:  4 Tipikal Netizen Dalam Menyikapi Fenomena Sains dan Agama

Ciri-ciri proses evolusi

  1. Evolusi adalah perubahan dalam satu populasi, bukan perubahan individu.
  2. Perubahan yang terjadi hanya frekuensi gen-gen tertentu, sedangkam sebagian besar sifat gen tidak berubah.
  3. Evolusi memerlukan penyimpanan genetik sebagai bahan mentahnya. Dengan kata lain, hars ada perubahan genetik dalam evolusi.
  4. Dalam evolusi perubahan diarahkan oleh lingkungan, harus ada faktor pengarah sehingga evolusi adalah perubahan yang selektif.

Terbentuknya spesies baru dapat terjadi karena hal-hal berikut!

Isolasi waktu

Misalnya kuda zaman eosen, yaitu Eohippus-Mesohippus-Meryhippus-Pliohippus-Equus. Dari zaman Eohippus hingga sekarang, seorang ahli paleontologi menduga telah terjadi 150 ribu kali mutasi yang menguntungkan untuk setiap gen kuda.

Evolusi Kuda
Source Image

Dengan demikian, terdapat cukup banyak perbedaan antara nenek moyang kuda dengan kuda yang kita kenal sekarang. Namun, ketika kita mempunyai gambar kuda dari masing-masing zaman  maka kelihatannya tidak ada perubahan yang terlalu signifikan. Tetapi ketika perubahan ini terakumulasi maka akan nampak perubahan yang sangat signifikan.

Isolasi geografis

Misal burung Fringilidae yang mungkin terbawa badai dari pantai Equador ke kepulauan Galapagos. Karena pulau-pulau itu cukup jauh jaraknya, perkawinan burung antar satu pulau dengan pulau lainnya sangat jarang terjadi.

Variasi Burung Finch 1
Source Image

Akibat penumpukan mutasi yang berbeda selama ratusan tahun, terjadi kumpulan gen yang jauh berbeda pada tiap-tiap pulaunya. Dengan demikian, polulasi burung di tiap-tiap pulau pada kepulauan Galapagos menjadi spesies yang berbeda dan terpisah.

Domestikasi

Merupakan pemindahan makhluk-makhluk dari habitat aslinya ke dalam lingkungan buatan manusia. Hal ini mengakibatkan muncul jenis hewan dan tumbuhan yang memiliki sifat menyimpang dari sifat awalnya.

Mutasi Kromosom

Yaitu terjadinya spesies baru secara cepat.

Isolasi reproduksi

Tanda 2 populasi berbeda spesies di mana mereka tidak dapat berhibridasi.

Isolasi reproduksi terjadi karena:

  • Isolasi ekologi: isolasi karena menempati habitat yang berbeda.
  • Isolasi Musim: akibat berbeda waktu pematangan gamet.
  • Isolasi tingkah laku: akibat berbeda tingkah laku dalam hal perkawinan
  • Isolasi mekanik: karena bentuk morfologi alat kelamin yang berbeda
  • Isolasi gamet: karena gamet jantan tidak punya viabilitas/kemungkinan untuk hidup dalam alat reproduksi betina

Bukti-bukti adanya evolusi adalah sebagai berikut:

  • Variasi antara indkvidu-individu dalam satu keturunan.
  • Pengaruh penyebaran geografis.
  • Fosil-fosil diberbagai lapisan Bumi yang menunjukkan perubahan secara perlahan-lahan.
  • Data sebagai hasil studi mengenai perbandingan perkembangan embrio.
teori evolusi Ernst Haeckel

Teori evolusi sulit dibantah karena banyak indikator yang membuktikan kebenarannya. Dari penelitian terhadap umur batuan yang mengandung fosil atau sisa kehidupan masa lalu, diperoleh kenyataan bahwa pada batuan yang lebih tua terdapat fosil dari makhluk hidup yang sederhana.

Baca Juga:  5 Karakter Hewan Laut yang Ada di Spongebob

Ada pun pada batuan yang lebih muda terdapat fosil makhluk yang lebih sempurna. Kenyataan itu menunjukkan adanya perubahan yang perlahan dan terus-menerus dari makhluk hidup di muka Bumi ini selama ratusan, ribuan, jutaan, bahkan miliyaran tahun yang lalu. Perubahan uang terjadi secara perlahan dan terus menerus inilah yang disebut dengan “Evolusi”.

Sejarah kehidupan di Bumi disusun berdasarkan temuin berbagai fosil, yaitu sebagai berikut:

  1. Zaman Azoikum, yaitu zaman sebelum ada kehidupan kira-kira lebih dari 5 miliyar tahun lalu.
  2. Zaman Archaeozoikum, atau zaman purba. Bumi dalam keadaan cukup dingin, ada benua, ada samudra, sungai, danau, dan gunung. Kira-kira 2-3,5 miliyar tahun yang lalu.
  3. Zaman Proterozoikum, yaitu zaman hidup berbagai binatang bersel 1 atau protozoa. Kira-kira 1 miliyar tahun yang lalu.
  4. Zaman Paleozoikum, atau zaman primer. Kira-kira 200-600 juta tahun yang lalu. Zaman ini terbagi atas beberapa zaman lagi, yaitu (mulai dari yang tertua) Kambrium, Ordovisian, Silurian, Devonian, Karboniveros, dan Permian, serta terdapat (mulai dari yang tertua) binatang laut tak bertulang belakang, ikan, tumbuhan daratan, amfibi, insekta, reptil, hutan lebat, dan reptil besar.
  5. Zaman Mezozoikum, disebut juga zaman sekunder, kira-kira 230-235 Juta tahun yang lalu. Terbagi dalam 3 anak zaman, yaitu (1) Trias mulai terdapat reptil besar, seperti dinosaurus; (2) Yuras, mulai ada Bulling dan binantang mamalia; (3) Kreta, mulai musnahnya dinosaurus dan ekspansi angiospermae.
  6. Zaman Kenozoikum (Nezoikum atau zaman baru). Kira-kira 70 juta tahun yang lalu hingga sekarang. Terbagi dalam 2, yaitu zaman tersier (7-10 juta tahun yang lalu) dan kuarter (60 juta tahun yang lalu-sekarang). Pada zaman tersier terdapat perkembangan binatang menyusui sampai ada hutan, buah-buahan, dan kera. Adapun zaman kuarter terbagi 2, yaitu (1) Pleistosen atau Deluvium, hidupnya manusia purba; dan (2) Holocen atau Aluvium, hidupnya beraneka ragam makhluk hidup seperti yang kita lihat sekarang.

Evolusi tidak hanya dapat dilihat dari penelitian fosil-fosil, tetapi juga dapat dilihat dari adanya persamaan dan perbedaan embrionya atau perbandingan faal tubuhnya.

Sumber :

Penulis: Kaesar Dwi Lambang
Editor: Yogi Arfan