Penelitian mengatakan bahwa otak kita memiliki kemampuan untuk belajar dari orang-orang yang kita sukai.
Peneliti ilmu saraf kognitif telah menemukan bahwa otak kita memiliki kecenderungan untuk belajar lebih efektif dari orang yang kita sukai dan kurang efektif dari orang yang tidak kita sukai. Hal ini terbukti melalui serangkaian eksperimen oleh para peneliti.
Memori memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan kita. Melalui memori, kita dapat belajar dari pengalaman-pengalaman baru yang kita alami dan memperbarui pengetahuan yang telah kita miliki sebelumnya.
Kita dapat mengaitkan pengalaman individu yang kita alami dengan pengetahuan yang sudah kita miliki. Kemudian menghasilkan kesimpulan-kesimpulan baru tentang dunia di sekitar kita.
Melalui metode ini, kita dapat mengambil kesimpulan mengenai hal-hal yang belum tentu kita alami secara langsung. Proses ini sebagai integrasi memori yang membantu mempercepat dan memperluas pembelajaran.
Baca Juga: Benarkah Manusia Hanya Menggunakan 10 Persen Otaknya?
Contoh Bagaimana Memori Otak Terintegrasi
Inês Bramão, seorang pengajar psikologi di Universitas Lund, Swedia, memberikan contoh tentang bagaimana memori dapat terintegrasi.
Bayangkan jika kita sedang berjalan di taman dan melihat seorang pria yang sedang bersama anjingnya. Beberapa waktu kemudian, kita melihat anjing itu di kota bersama seorang wanita. Dalam sekejap, pikiran kita langsung mengasosiasikan bahwa pria dan wanita tersebut adalah pasangan, meskipun sebelumnya kita tidak pernah melihat mereka bersama.
Menurut Inês Bramão, membuat kesimpulan dan mengingat dengan cara adaptif sangatlah membantu. Namun, kita juga harus menyadari bahwa terdapat risiko otak kita mengambil kesimpulan yang salah atau mengingat informasi secara selektif.
Dalam rangka mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kemampuan kita dalam belajar dan membuat kesimpulan, Inês Bramão bersama dengan rekannya Marius Boeltzig dan Mikael Johansson melakukan eksperimen di mana para peserta untuk mengingat dan menghubungkan berbagai objek seperti mangkuk, bola, sendok, gunting, atau benda-benda sehari-hari lainnya.
Baca Juga: 5 Fakta Teori Otak Kanan dan Otak Kiri, Dominan Otak itu Mitos!
Kemampuan Mengingat Dipengaruhi Narasumber
Rupanya kemampuan untuk mengingat dan menghubungkan informasi dari berbagai peristiwa pembelajaran atau integrasi memori, dipengaruhi oleh siapa yang memberikan informasi tersebut.
Jika informasi tersebut berasal dari seseorang yang mereka sukai, maka proses menghubungkan informasi akan lebih mudah daripada jika informasi itu datang dari seseorang yang tidak mereka sukai.
Peserta memberikan penjelasan mengenai apa yang mereka sukai dan tidak sukai berdasarkan berbagai aspek. Misalnya, pandangan politik, pilihan jurusan, kebiasaan makanan, olahraga favorit, hobi, dan jenis musik yang mereka gemari.
Penemuannya Bisa Diterapkan dalam Kehidupan Sehari-hari
Para peneliti menyatakan bahwa temuan ini bisa kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, Inês Bramão mengambil contoh hipotetis dalam dunia politik.
Sebuah partai politik mengusulkan agar menaikkan pajak untuk meningkatkan layanan kesehatan. Setelah itu, Anda mengunjungi pusat layanan kesehatan dan melihat adanya peningkatan.
Jika Anda mendukung partai yang ingin meningkatkan layanan kesehatan melalui kenaikan pajak, Anda mungkin berpikir bahwa peningkatan tersebut terjadi karena kenaikan pajak. Walaupun sebenarnya penyebab perbaikan tersebut mungkin sangat berbeda.
Beberapa penelitian telah menjelaskan bahwa orang belajar informasi dengan cara yang berbeda-beda tergantung dari sumbernya. Ini dapat mempengaruhi polarisasi dan resistensi pengetahuan.
Para peneliti menyatakan bahwa dengan memahami akar polarisasi, penolakan terhadap pengetahuan baru, dan fenomena terkait dari fungsi dasar otak, kita dapat memperoleh wawasan yang lebih mendalam tentang perilaku kompleks ini.
Dengan demikian, tidak hanya tentang pengaruh gelembung filter di media sosial, tetapi juga tentang bagaimana kita secara alami mengolah informasi.
Menurut Mikael Johansson, seorang profesor psikologi di Lund University, yang paling menonjol adalah cara kita mengolah informasi dengan cara yang berbeda. Tergantung pada orang yang mengatakannya, meskipun informasi itu sendiri netral.
Baca Juga: Bagaimana Cinta Memengaruhi Perubahan pada Otak Manusia?
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.