Gurun atau yang biasa disebut padang pasir, merupakan sebuah tempat luas berpasir, panas, dan tak ada sumber air. Beberapa gurun terkenal di dunia antaa lain, Gurun Gobi, Gurun Sahara, Gurun Kalahari.
Gurun dikenal dengan suhu panasnya yang ekstrim ketika siang hari. Namun hal sebaliknya justru terjadi ketika malam hari, suhunya menjadi dingin dan sejuk hingga menusuk tulang.
Mengapa bisa terjadi demikian?
Penyerapan panas oleh batu dan pasir

Gurun salah satu tempat yang memiliki perubahan suhu yang unik. Ketika siang hari suhunya sangat panas dan terik, namun begitu malam hari, suhunya rendah menjadi dingin.
Panas pada gurun ketika siang hari disebabkan oleh batu dan pasir yang menyerap panas dengan cepat. Dibandingkan air, batu dan pasir lebih cepat memanas.
Sedangkan ketika malam tiba, penurunan suhu terjadi dengan sangat cepat. Batu dan pasir yang awalnya panas tadi, dengan cepat juga melepaskan panas tersebut. Selain mampu menyerap panas dengan cepat, pasir dan batu juga mampu melepaskan panas dengan cepat juga.
Jadi, karena panas pada batu dan pasir tadi dilepaskan, gurun akan menjadi dingin suhunya ketika malam hari.
Curah hujan yang sedikit
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1296289/original/073216000_1469264983-20160723-Gurun-Gobi-Mongolia-AFP1.jpg)
Suatu tempat bisa disebut gurun jika tempat itu hanya menerima 250 mm curah hujan per tahunnya. Dalam geografi, gurun adalah tempat yang paling sedikit menerima curah hujan.
Dibandingkan dengan hutan hujan tropis, gurun memiliki kemungkinan kecil untuk menampung kehidupan.
Gurun tidak selalu berpasir

Gurun disebut sebagai padang pasir yang panas karena selama ini kita mengenal gurun merupakan tempat luas berisi pasir dan besuhu panas.
Itulah mengapa banyak orang menyebut gurun adalah padang pasir. Namun, apakah kalian masih ingat dengan apa yang dibahas di atas tentang kriteria tempat bisa dikatakan sebagai gurun?
Suatu tempat bisa disebut gurun jika tempat itu hanya menerima 250 mm curah hujan per tahunnya. Dalam geografi, gurun adalah tempat yang paling sedikit menerima curah hujan.
Jika Sahara merupakan gurun terpanas di dunia, maka Antatika adalah gurun terdingin di dunia. Antartika juga merupakan sebuah gurun, namun bukan pasir, melainkan gurun es.
Jika menarik kesimpulan dari kriteria suatu tempat yang disebut gurun adalah minimnya curah hujan yang hanya 2500 mm per tahunnya, maka berlaku juga bagi Antartika.