Hal yang perlu diperhatikan mengenai penyebab ginjal bocor pada anak.
Ginjal bocor pada anak dapat terjadi karena berbagai penyebab yang berbeda. Menurut sumber dari Healthy Children, ginjal yang bocor sering disebut sebagai sindrom nefrotik dalam bidang medis.
Ginjal yang mengalami kebocoran adalah sebuah kondisi di mana ginjal mengalami pembengkakan (edema) dan menimbulkan gejala lainnya pada anak-anak.
Dalam artikel ini, akan dibahas mengenai faktor penyebab sindrom nefrotik yang terjadi pada anak-anak.
Baca Juga: Mengenal 9 Ciri-ciri Ginjal Bermasalah, Termasuk Kaki Bengkak
Faktor Penyebab Ginjal Bocor pada Anak
Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), gangguan pada proses penyaringan darah adalah penyebab utama terjadinya kerusakan pada ginjal pada anak-anak.
Beberapa faktor lain yang dapat menjadi penyebab meliputi adanya penyakit yang memengaruhi organ tubuh lainnya, infeksi, penggunaan obat-obatan tertentu, dan faktor genetika.
1. Sindrom nefrotik primer
Berikut adalah jenis-jenis penyakit ginjal yang dapat menyebabkan sindrom nefrotik primer pada anak-anak dan remaja:
- Penyakit perubahan minimal: merupakan penyebab yang paling umum dari sindrom nefrotik pada anak-anak kecil. Penyakit ini hanya menyebabkan sedikit perubahan pada glomeruli atau jaringan ginjal yang terdapat di sekitarnya. Perubahan tersebut hanya dapat terlihat melalui penggunaan mikroskop elektron.
- Glomerulosklerosis segmental fokal adalah sebuah kondisi yang menyebabkan kerusakan pada sebagian glomeruli ginjal. Penyebab penyakit ini bisa jadi karena faktor genetik atau perubahan gen yang terjadi sejak lahir.
- Nefropati membran adalah suatu kondisi autoimun yang menyebabkan penimbunan protein kekebalan di membran basal glomerulus ginjal.
2. Sindrom nefrotik sekunder
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan ginjal bocor pada anak adalah:
- Penyakit yang mempengaruhi seluruh tubuh atau banyak organ, seperti vaskulitis IgA (purpura Henoch-Schönlein) dan lupus.
- Infeksi seperti hepatitis B dan C, HIV, dan malaria.
- Penyakit darah seperti leukemia, limfoma, dan penyakit sel sabit.
- Penggunaan beberapa obat-obatan seperti obat antiinflamasi nonsteroid dan obat-obatan untuk mengobati gangguan mood, osteoporosis, atau kanker.
3. Sindrom nefrotik kongenital
Sindrom nefrotik bawaan terjadi pada bayi yang baru lahir atau berusia kurang dari 12 bulan. Ada dua penyebab utama kebocoran ginjal pada kondisi ini, yaitu faktor genetik yang seringkali menjadi penyebab utama, dan infeksi yang dapat terjadi sebelum atau saat kelahiran, seperti sifilis dan toksoplasmosis.
Baca Juga: 7 Minuman Alami yang Efektif untuk Membersihkan Ginjal
Bagaimana Anak Merasakan Efek dari Ginjal Bocor?

Menurut Healthy Children, anak-anak yang mengalami gangguan ginjal menghasilkan urine dengan kadar protein yang berlebihan. Sebagai akibatnya, kadar protein dalam darah mereka menjadi rendah.
Kekurangan protein dalam darah dapat menyebabkan pembengkakan di bagian lain tubuh, seperti wajah, kaki, tangan, dan perut, karena air berpindah dari darah ke area tersebut.
Biasanya, jika anak mengalami pembengkakan di kaki, perut, dan sekitar mata, itu bisa menjadi tanda pertama bahwa ginjalnya bocor.
Ada kemungkinan gejala tersebut timbul akibat masalah kesehatan yang berbeda. Tetapi, ketika tes urine anak tersebut menunjukkan adanya protein dalam jumlah yang signifikan, hal tersebut umumnya menunjukkan adanya masalah pada ginjal.
Baca Juga: Dampak Kurang Minum Dapat Menyebabkan Gagal Ginjal, Mengapa?