GOKIL! Ternyata total pengeluaran pariwisata masyarakat Indonesia ke luar negeri sebelum pandemi, gila-gilaan loh jumlahnya!
Dikarenakan masa pandemi COVID-19 yang sudah melanda 1 tahun terakhir, otomatis kegiatan untuk jalan-jalan (pariwisata) pun menjadi benar-benar berhenti.
Baik itu ber pariwisata di sekitar dalam negeri saja atau bahkan ke luar negeri, semuanya menjadi benar-benar terhenti total. Dan memang gak masalah juga. Karena selain memang merupakan mandat wajib, juga kalau dipikir sangat menghemat pengeluaran.
Dan ketika gue disini mengatakan menghemat pengeluaran, penghematannya tentu dalam jumlah yang sangat signifikan. Karena ya seperti kita tahu, kalau sudah berwisata (apalagi ke luar negeri) pasti pengeluaran yang kita keluarkan sangatlah besar.
Nah ngomong-ngomong pengeluaran besar tersebut dan situasi pre dan pasca pandemi nya, kitapun kini penasaran, “seberapa banyak sih total pengeluaran yang dikeluarkan masyarakat Indonesia untuk pariwisata sebelum masa pandemi kemarin?”
$10 Miliyar Dolar
Nah seperti yang disampaikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) Odo RM Manuhutu, jumlah yang dikeluarkan masyarakt Indonesia untuk pariwisata pre-pandemi, adalah $10 miliyar.
Ya kamu Rupiahkan sendiri saja ya guys. Sudah pasti super mahal deh. Dan data jumlah ini, didapatkan setelah Manuhutu beberapa waktu lalu, melakukan rapat dengan menteri-menteri di Indonesia.
Hail menunjukkan, mereka melihat pengeluaran masyarakat Indonesia untuk pariwisata sebelum pandemi mencapai $10 miliyar. Dan pengeluaran ini dikeluarkan untuk melakukan pariwisata ke luar negeri.
Pemerintah Ingin Jumlah Pengeluaran Sama Untuk Pariwisata Dalam Negeri
Melihat hal tersebut, melansir Indozone, maka Manuhutu dan tim, kini sedang berpikir keras bagaimana caranya, agar warga Indonesia bisa mengeluarkan jumlah yang sama walau, berwisatanya di dalam negeri saja.
Oleh karenanya, mereka kini sedang menggenjot dan membujuk habis warga Indonesia, untuk melakukan aktivitas pariwisatanya di dalam negeri saja kalau nantinya, situasi sudah sangat memungkinkan untuk bisa ber pariwisata lagi.
Hmm, apakah hal ini bisa dilakukan ya? Pasalnya ya seperti kita tahu, rata-rata masyarakat kita kalau ber pariwisata, ya kepinginnya ke luar ngerti saja. Alasannya, biar “lebih gaya” dan juga, “lebih bagus pemandangannya”.
Bagaimana nih guys? Apakah menurutmu rencana ini bisa direalisasikan nantinya?
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.