La Sape di Kongo sampai saat ini masih menjadi perhatian. Yang mana ada sekelompok orang berpenampilan sangat mewah bak bangsawan. Komunitas ini sendiri berpusat di Kongo, Afrika. Mereka memakai pakaian bermerek seperti Gucci, Dolce dan masih banyak lagi.
Salah satu alasan kenapa La Sape menjadi perhatian banyak orang sendiri adalah kehidupan asli mereka. Benar, melansir dari New York Times, meski angka kesulitan hidup masih terbilang tinggi di Kongo, harga pakaian mewah mereka bisa sampai tiga kali lipat gaji bulanan.
Gaya mewah tapi hidup susah

Selain itu, La Sape juga sangat anti dengan barang KW. menggunakan barang KW sama seperti sebuah penghinaan untuk mereka. Meskipun rela tidak makan dan hidup susah, mereka lebih memetingkan gaya seperti yang terlihat selama ini. Meskipun berpakaian mewah, kenyataan memang tidak bisa bohong.
Faktanya, kebanyakan La Sape rela tidak makan dan mengutang sana sini untuk membeli pakaian mewah. Meskipun tuai banyak kritik karena melupakan budaya asli Kongo sendiri, tidak sedikit pula orang yang tetap melanjutkan fenomena La Sape ini disana.
Cara untuk membangun kepercayaan diri

La Sape sendiri dipercaya adalah cara untuk membangun kepercayaan diri orang yang melakukan kegiatan ini. Bagi kamu yang belum tahu, La Sape sendiri adalah singkatan dari Société des Ambianceurs et des Personnes Élégantes atau Society of Atmosphere-Setters and Elegant People.
Seperti namanya, mereka bergaya sangat mewah dan elegan. Kenyataannya adalah orang-orang yang rela hidup susah dan tidak makan sama sekali. Namun kini, sebagian besar dari mereka telah berusaha untuk menemukan keseimbangan antara penampilan dan pengeluaran.
Bagaimana tanggapan mu terkait fenomena La Sape ini? Berikan tanggapan mu ya.
source: Wikipedia