Penelitian ilmiah menjelaskan alasan penyebab seseorang memiliki kecenderungan untuk menunda pekerjaan.
Kebiasaan untuk menunda pekerjaan atau tugas yang perlu dilakukan disebut prokratinasi.
Prokrastinasi adalah ketidakmampuan untuk mengatur pribadi dengan baik tanda-tandanya dengan kecenderungan untuk menunda pekerjaan walaupun ada kemungkinan konsekuensi negatif yang mungkin terjadi.
Menurut Joseph Ferrari, seorang profesor psikologi di DePaul University, Chicago, sekitar 20 persen populasi dewasa di Amerika Serikat memiliki kecenderungan untuk terus menerus menunda-nunda.
Baca Juga: 10 Pekerjaan yang Cocok untuk Seorang Introvert
Penyebab Seseorang Suka Menunda Pekerjaan

Ada beberapa alasan mengapa seseorang memiliki kebiasaan menunda-nunda pekerjaan.
Menurut Fuschia Sirois, seorang ahli psikologi dari Universitas Durham, Inggris, inti dari perilaku menunda-nunda adalah menghindari tugas yang harus mereka lakukan. Sebenarnya, seringkali perasaan yang terkait dengan tugas tersebutlah yang membuat seseorang enggan atau menghindar daripada melakukannya.
Menurut Sirois, prokrastinasi adalah suatu bentuk penundaan yang tidak perlu dan melakukannya secara sukarela. Artinya, hal ini bukan disebabkan oleh adanya kebutuhan untuk mengutamakan tugas lain atau keadaan darurat yang tak terduga.
Ada orang yang seringkali menunda pekerjaan walaupun mereka sadar bahwa tugas tersebut memiliki nilai penting bagi mereka maupun orang lain. Mereka juga menyadari bahwa menunda pekerjaan tersebut dapat berakibat buruk bagi mereka sendiri dan juga orang lain.
Baca Juga: Apa itu ‘Kerja Sama Selatan-Selatan’ yang Sempat Jadi Bahasan Debat Ketiga Capres 2024?
1. Sulit Mengatur Emosi
Menurut Sirois, orang yang sering menunda pekerjaan cenderung memiliki kesulitan dalam mengendalikan dan mengatur emosi.
Dalam penelitian tentang gambaran otak tahun 2021, Sirois dan timnya menemukan bahwa mahasiswa yang memiliki volume materi abu-abu yang lebih tinggi di bagian korteks prefrontal dorsolateral kiri, yaitu area otak yang terkait dengan pengendalian pribadinya cenderung lebih sering menunda pekerjaan jika membandingkan dengan teman-teman mereka.
Semakin banyak hubungan saraf antara bagian otak tersebut dan daerah frontal, semakin baik kemampuan siswa dalam mengendalikan emosi negatif sehingga mereka dapat lebih fokus pada manfaat jangka panjang dan tetap konsisten dalam menyelesaikan tugas.
Pada saat yang sama, orang yang terlibat dalam penelitian dan memiliki sedikit hubungan antara bidang-bidang tertentu cenderung lebih suka menunda pekerjaan.
Salah satu alasan mengapa orang dengan ADHD sering kali menunda-nunda adalah karena mereka kesulitan dalam mengatur emosi mereka.
2. Faktor Genetik
Menurut Sirois, prokrastinasi memiliki hubungan dengan faktor genetik seperti halnya ciri kepribadian lainnya.
Studi mengungkapkan bahwa kecenderungan untuk menunda-nunda berkaitan dengan sifat impulsif pada tingkat genetik dan mungkin merupakan warisan yang mereka terima.
Sirois juga setuju bahwa meskipun ada faktor genetik yang mungkin menjadi dasar sifat tersebut, namun hal itu tidak berarti seseorang tidak dapat mengubahnya.
Baca Juga: Belajar dari Kaktus, Simbol Ketangguhan dan Adaptasi Kehidupan
3. Faktor Lingkungan
Selanjutnya, lingkungan juga memiliki peran penting dalam mempengaruhi cara kita merespons tugas-tugas yang tidak menyenangkan.
Bahkan orang yang biasanya tidak suka menunda-nunda pun dapat tergoda untuk melakukannya ketika mereka berada dalam situasi yang sulit dan tidak nyaman, seperti kehilangan anggota keluarga.
Namun, menunda-nunda dapat menimbulkan stres karena meninggalkan tugas-tugas yang memberatkan seseorang, yang pada akhirnya dapat memicu dampak negatif seperti masalah kesehatan mental, penurunan kinerja di bidang akademis, atau bahkan kesulitan keuangan.
Baca Juga: 7 Resolusi di Tahun 2024 untuk Meningkatkan Kualitas Hidup