Perusahaan teknologi raksasa dunia, Apple Inc saat ini tengah merampungkan pembaruan sistem operasi mereka yaitu iOS 14 yang dijadwalkan bakal rilis di antara tanggal 14 atau 18 September 2020.
Saat ini sistem operasi yang sedang berjalan di peringkat iPhone maupun iPad Apple adalah iOS 13, yang dirilis pada 19 September 2019.
Salah satu fitur unggulan iOS 13 ialah mode gelap (dark mode). Fitur ini dinilai lebih ‘ramah’ untuk mata dan hemat penggunaan baterai. Perusahaan yang berkantor pusat di Cupertino, California ini nampaknya selalu merilis pembaruan OS pada bulan September.
Pembaruan iOS 9 dirilis tanggal 16 September 2015, setahun kemudian iOS 10 pada 13 September 2016, iOS 11 pada 20 September 2017, iOS 12 pada 17 September 2018, dan iOS 13 pada 19 September 2019 seperti dilansir Mac World.
Salah satu fitur yang akan diboyong iOS 14 ialah fitur ‘mention’ di layanan iMessages. Menurut laporan BGR, Apple dikabarkan tengah menguji coba fitur ‘mention’ atau menyebutkan di layanan pesan iMessages.
Fitur ini memungkinkan pengguna yang tergabung dalam sebuah grup obrolan untuk memanggil teman mereka menggunakan simbil ‘@’.
Selain itu, iOS 14 akan mempersilahkan pengguna iPhone dan iPad untuk memilih Google Chrome dan Google Mail (Gmail) menjadi aplikasi default (penyetelan tetap untuk menjalankan sebuah program).
Artinya, Apple memberikan kesempatan yang lebih adil kepada pengembang aplikasi lain untuk bersaing dengan layanan internal Apple. Sebab perusahaan yang digawangi Tim Cook ini sejak tahun 2008 enggan memasukkan aplikasi yang dibuat oleh teknologi lain ke dalam App Store.
Perusahaan Apple di China
Lebih dari 10 perusahaan Amerika Serikat di China bakal berjuang mengatasi kerugian bisnis akibat wabah virus corona. Namun, analis setempat memperkirakan Apple paling banyak menanggung kerugian karena perusahaan teknologi raksasa tersebut banyak bergantung pada manufaktur China.
Tidak cuma manufaktur, pertumbuhan bisnis Apple juga banyak ditopang oleh konsumen China. Karenanya, sejumlah analis mengkhawatirkan wabah virus corona yang berkepanjangan dapat menekan produksi dan penjualan Apple.
Ironisnya, virus corona menyerang saat Apple baru saja pulih dari perlambatan penjualan. Tiga bulan terakhir pada 2019 lalu bahkan menjadi awal titik balik Apple ketika permintaan meroket berkat popularitas iPhone keluaran terbarunya, yaitu iPhone 11.