34 warga yang diduga berencana menggelar kegiatan terkait hari Ulang Tahun Organisasi Papua Merdeka ditangkap oleh Kepolisian Resor Jayapura. 34 orang tersebut ditangkap pada Sabtu malam (30/11) sekitar pukul 22.00 WIT.
“Memang ada yang diamankan dan saat ini masih diperiksa penyidik di Mapolres Jayapura di Sentani,” ujar Mackbon, seperti yang dilansir CNN Indonesia, Minggu (1/12).
Sejumlah barang bukti dugaan keterlibatan 34 orang tersebut dengan OPM sudah diamankan. Yaitu, seragam KNPB, katapel, badik, sangkur, dan parang. Mereka diduga simpatisan KNPB yang hendak merayakan HUT OPM pada 1 Desember.
Empat warga ditahan
Di tempat lain, empat warga di Abepura, Papua secara ditangkap dan ditahan oleh Polisi karena menggunakan ornamen Papua Merdeka pada Minggu (1/12). Keempat warga tersebut melukis wajahnya dengan motif lambang Bintang Kejora, yang merupakan simbol Papua Merdeka.
Dilansir CNN Indonesia, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw memerintahkan Polres Jayapura untuk mendalami kasus tersebut untuk mengetahui apa yang mereka rencanakan dan lakukan.
Barang bukti
Sebelum ditangkap keempat warga tersebut sempat melakukan ibadah di gereja. Kemudian polisi meminta mereka keluar dan mereka dibawa ke Kantor Polsek Abepura yang berjarak sekitar 200 meter dari sana.
Polisi menyita bendera Bintang Kejora yang mereka bawa dari hasil penangkapan. Jelang HUT OPM, kepolisian sudah melakukan pemetaan terhadap wilayah-wilayah di Papua yang berindikasi rawan konflik.
Karo Penmas Mabes Polri Brigadir Jenderal Argo Yuwono, seperti dilansir CNN Indonesia Jumat (22/11), mengatakan, hal tersebut dilakukan untuk mengetahui perlu tidaknya penambahan pasukan dari luar Polda Papua untuk pengamanan di sana.
“Seperti apa kerawanannya, daerah mana, apa kerawanannya, kerawanannya seperti apa, masih diidentifikasi oleh intelijen,” kata Argo.
Pihak kepolisian sudah sepakat dengan Pemprov setempat untuk melarang segala bentuk kegiatan yang berkaitan dengan perayaan HUT OPM. Polda Papua mengerahkan 1.300 personel untuk mengamankan wilayah Papua menjelang kegiatan tersebut.
Hal itu dilakukan untuk menciptakan rasa aman bagi masyarakat setempat, menurut Kapolda Papua Inspektur Jendral Paulus Waterpauw.