Astropedia

Mengapa Meteor Memiliki Warna Yang Berbeda-Beda?

Pernahkah kalian melihat meteor? Pastinya pernah, ya kan? Gimana perasaan kalian pada waktu itu? Senang? Gembira? Excited banget? Atau justru malah ketakutan? 

Sudah berapa kali kalian liat meteor?

Pernah nggak kalian amati, setiap meteor yang jatuh terkadang menghasilkan warna yang berbeda-beda. Kok bisa gitu? Kita simak penjelesannya yuk.

Apa itu Meteor?

Meteor sebenarnya bukan benar-benar sebuah bintang kok, melainkan hanya sebuah batuan angkasa yang bergerak di ruang antarplanet dengan ukuran lebih kecil dibandingkan asteorid dan lebih besar daripada molekul, yang biasa disebut dengan meteoroid. Bayangin aja kalo “bintang” sungguhan yang memasuki atmosfer Bumi, bisa-bisa kiamat akan terjadi.

Meteoroid ini kemudian tertarik oleh gravitasi Bumi hingga akhirnya memasuki atmosfer Bumi, dan inilah yang disebut dengan Meteor.

Meteor tadi kemudian terlihat menyala yang disebabkan oleh panas dari tekanan ram (bukan karena gesekan seperti perkiraan orang banyak) atau tekanan yang dihasilkan oleh benda yang bergerak sangat cepat di dalam medium fluida, bisa berupa gas atau cairan. Menghasilkan tekanan udara yang sangat besar pada sisi depan yang akhirnya memanaskan meteor tersebut hingga akhirnya terbakar dan menyala.

Kenapa Meteor Berwarna?

Saat terjadi tekanan ram tersebut, meteor akan bertemu dengan molekul udara yang mengakibatkan warna meteor bisa menjadi warna merah. Namun, tidak hanya itu perbedaan warna juga disebabkan oleh kandungan yang mendominasi meteor tersebut.

Misalkan saja meteor yang mengandung banyak logam, maka atom logam yang berada pada meteor tersebut akan menghasilkan warna yang bervariasi, bisa kuning, hijau, ataupun biru.

Atom Natrium (Na) yang pada saat terbakar bisa menghasilkan dan memberikan cahaya oranye-kuning. Atom besi (Fe) menghasilkan warna kuning, Magnesium (Mg) menghasilkan warna biru-hijau, atom kalium terionisasi (Ca+) menghasilkan warna ungu, sementara molekul nitrogen atmosfer (N2) dan oksigen (O) dapat memberikan cahaya merah.

Perbedaan warna ini juga tergantung pada emisi atom logam atau emisi plasma udara yang mendominasi.

Penulis: Kaesar Dwi Lambang
Editor: Yogi Arfan

Leave Comment

Related Posts