Keberadaan taksi Online memang memudahkan para pelancong untuk berpergian (mobilitas). Namun, pada Bandara Internasional Yogyakarta (Yogyakarta Internasional Airport) taksi Online tidak boleh beroperasi disana dengan alasan pihak bandara sudah menjalin kerja sama dengan perusahaan transportasi lain.
Saat ini pihak Bandara Yogyakarta Internasional Airport sudah bekerja sama dengan armada taksi beragrometer. Sudah ada sekitar 20 armada taksi beragrometer, 12 kendaraan Damri dan dan 15 kendaraan Shuttleku yang sudah disiapkan untuk menjemput penumpang.
Kendaraan tersebut pun sudah ditandai dengan adanya stiker di bagian belakang. Meskipun begitu, pihak bandara tetap membuka peluang bagi taksi online jika suatu saat nanti jumlah pengunjung bandara membludak.
Kebijakan ini ditentang oleh driver dari taksi online. Pihak bandara Yogyakarta International Airport pun sempat mendapatkan protes dari Komunitas Transportasi Online Kulon Progo (TOKP) karena larangan driver taksi online menjemput pelanggannya di wilayah bandara.
Hal ini disebabkan oleh kejadian dimana seorang sopir yang dihadang untuk tidak diperbolehkan menjemput penumpangnya sekitar pukul 18.30 WIB di Yogyakarta International Airport. Setidaknya tercatat sudah ada empat kasus serupa.