Tidak ada satupun hadist yang meriwayatkan bahwa usia umat Islam adalah kurang dan; atau hingga dari tahun 1500 H.
“Sesungguhnya ajal kalian dan ajal umat-umat yang telah lalu hanyalah seperti masa antara shalat ashar dan tenggelamnya matahari.” (HR. Al-Bukhari no. 3459)
Ketika Rasulullah ditanya mengenai hari kiamat
Lalu penjelasan serupa yang lebih kompleks terdapat di sebuah riwayat yang di mana ketika Rasulullah ditanya waktu hari kiamat, beliau diam dan tidak menjawab. Namun beliau hanya menjawab perbandingan umur manusia, umat-umat sebelumnya.
“Ketika disebutkan perumpamaan kaum Muslimin dan Yahudi serta Nasrani, seperti perumpamaan seorang yang mengupah satu kaum (Yahudi) untuk melakukan sebuah pekerjaan sampai malam hari, namun mereka melakukannya hanya sampai tengah hari. Lalu mereka pun berkata, “Kami tidak membutuhkan upah yang engkau janjikan pada kami, dan apa yang telah kami kerjakan, semuanya bagi-mu” Ia pun berkata, “Jangan kalian lakukan hal itu, sempurnakanlah sisa waktu pekerjaan kalian dan ambillah upah kalian dengan sempurna”.
Mereka (Yahudi) pun menolak dan meninggalkan orang itu. Maka orang itu mengupah beberapa orang (Nasrani) selain mereka (Yahudi), ia berkata: “Kerjakanlah sisa hari kalian dan bagi kalian upah yang telah aku janjikan untuk mereka (Yahudi)”. Sehingga ketika tiba waktu sholat Ashar, mereka (Nasrani) berkata, “Ambillah apa yang telah kami kerjakan untukmu dan juga upah yang engkau sediakan untuk kami.”
Orang itu berkata, “Sesungguhnya sisa waktu siang tinggal sedikit.” Mereka (Nasrani) tetap menolak, sehingga orang itu mengupah satu kaum yang lain (Muslimin) untuk melanjutkan pekerjaan sehingga selesai sisa hari mereka (Nasrani). Maka kaum itu (Muslimin) pun bekerja pada sisa hari mereka (Nasrani), yaitu sehingga terbenamnya matahari dan mereka pun mendapat upah yang sempurna yang dijanjikan kepada dua kelompok sebelumnya. Seperti itulah perumpamaan mereka (Yahudi dan Nasrani) dan perumpamaan apa yang kalian (Muslimin) terima pada cahaya (hidayah) ini”. (HR. Al-Bukhari).
Analisis-analisis kalkulasi umur umat yang kemudian muncul
Dari rujukan riwayat di atas, kemudian muncul analisis-analisis kalkulasi umur umat untuk memetakkan gambaran waktu terjadinya kiamat. Lalu digambarkan sebagai berikut:
Umatnya Nabi Musa hingga ke masa Nabi Muhammad SAW digambarkan dalam riwayat berumur 2000 tahun. Sedangkan umatnya Nabi Isa hingga ke masa Nabi Muhammad SAW itu berumur 600 tahun. Kemudian ada yang membuat rumusan, dari 2000 – 600 = 1400, jadi rentang perbedaan usia umat dari masa Nabi Musa ke masa Rasulullah dikurangi umat Nabi Isa adalah 1400 tahun.
Lalu 1400 kita kurangi lagi dengan setengah hari, jika dalam 1 hari menurut hitungan akhirat adalah 1000 tahun, maka setengah harinya ialah 500 tahun. Jadi 1400 – 500 = 900 tahun.
900 tahun ini jika akan dihitung sebagai umur umatnya Nabi Muhammad sampai kiamat, dalam do’a nabi pada riwayat serupa seperti di atas disebutkan “Ya Allah aku berharap engkau tambahkan pada umatku setengah hari lebih”. Setengah hari sama dengan 500 tahun, “lebih” nya menurut sebagian ulama ialah 100 tahun. Jadi 900 + 600 = 1500 tahun.
Maka munculah sebuah penafsiran bahwa usia umat Nabi Muhammad SAW itu ialah 1500. Saat ini kita menginjak tahun 1441 H, jika 1500 dikurangi dengan 1441, hasilnya adalah 59 tahun. Maka, menurut perhitungan ini, sisa umur umat Nabi kita ialah sekitar 59 tahun.
Namun, hitungan seperti yang dijelaskan di atas, tidak ada hadistnya. Itu hanya hitungan orang-orang saja, hitungan di atas adalah versi Ibnu Hajar Al Asqalani, ada juga ulama lain yang punya versi sendiri dalam perhitungan tersebut, seperti Imam Ibnu Jarir At-Thabari, Jalaluddin As-Suyuthi.
Hitungan ini memang tidak bisa dijadikan acuan dasar karena bertentangan dengan prinsip syariat. Namun bisa kita jadikan sebuah pengingat agar kita lebih berhati-hati dalam menjalankan kehidupan di dunia, agar kita mengingat akhirat. Saya kira itu saja yang perlu kita ambil hikmah di balik perhitungan ini.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.