Berdasarkan informasi dari Living Planet Report dari World Wildlife Fund (WWF), para aktivis manusia telah menghabisi sebanyak 68 persen satwa liar global. Hal itu mereka lakukan dalam kurun waktu setengah abad.
Populasi binatang, ikan, burung global telah jeblok mencapai lebih dari dua pertiga dalam kurun waktu kurang dari 50 tahun. Akiabat kerakusan manusia yang merajalela, populasi satwa liar jadi menurun.
Perusakan satwa liar oleh manusia
Dilansir dari laman Smithsonianmag, menyebutkan ukuran populasi dari 4.392 spesies mamalia, burung, amfibi, ikan dan reptil yang diamati sejak tahun 1970 sampai 2016.
Baca Juga: Kenali 5 Hewan Pengisap Darah Yang Berbahaya Bagi Manusia

Yang membuat tercengang ialah populasi di Karibia dan Amerika Latin yang mengalami nasib terburuk. Populasi satwa liar tersebut menurun sampai 94 persen.
WWF berpendapat penurunan yang mencolok tersebut terjadi karena adanya hubungan yang rusak secara mendasar antara alam dengan manusia.
Manusia yang merusak habitat tempat tinggal hewan-hewan merupakan ancaman utama untuk keanekaragaman hayati dunia.
Hal yang menjadi pendorong utama penurunan ekstrem pada populasi tersebut akibat dari konversi habitat padang rumput, hutan dan lahan basah, pengenalan spesies non-asli, sabana, penyelewengan berlebihan satwa liar, dan perubahan iklim.
Baca Juga: 4 Alasan Kenapa Hewan Prasejarah Berukuran Raksasa
WWF juga mengungkapkan perusakan ekosistem ini sudah mengintimidasi hingga 1 juta spesies (500.000 serangga dan 500.000 tumbuhan dan hewan). Dengan kemungkinan terparahnya yaitu kepunahan yang bisa saja terjadi dalam beberapa tahun atau dekade mendatang.
Maka dari itu
Jikalau manusia itu sendiri semena-menanya melakukan eksploitasi pada alam dan melakukannya secara berkesinambungan, maka hal tersebut akan menghancurkan kesejahteraan, kemakmuran, dan keamanan manusia sendiri.
Hal itu karena, manusia yang hidup di dunia ini sangat bergantungan pada makhluk hidup lainnya, seperti hewan ataupun tumbuhan. Jika saja manusia melakukan perusakan pada satwa liar misalnya, maka akan berpengaruh pada manusia juga.
Baca Juga: Dinosaurus Punah, 5 Hewan Ini Bertahan Hidup Sampai Sekarang
Untuk itu, ada baiknya sesama makhluk hidup harus dapat saling menjaga. Menjaga dengan cara dan pola pikir masing-masing. Dengan itu, kehidupan bumi ini akan selalu tentram.