SainsPedia

Selain 2 Kebiasaan Ini, Mata Minus Juga Bisa Disebabkan Faktor Keturunan

Sebuah survei yang dilakukan oleh Lions Club mengatakan bahwa 30% siswa SD di Jakarta mengalami masalah mata minus dan silinder. Memang, kebanyakan kasus mata minus pada umumnya cenderung menyerang anak-anak yang berusia 6-13 tahun.

Mata minus merupakan kondisi mata yang menyebabkan jarak pandang jauh akan memburam, sedangkan objek yang dekat akan terlihat jelas. Sebelum kita membahas beberapa kebiasaan yang bisa menyebabkan mata menjadi minus, mari kita ketahui dahulu cara kerja penglihatan mata kita.

Cara kerja penglihatan mata

Pertama, cahaya akan melewati lapisan transparan depan mata atau yang biasa disebut kornea dan masuk ke lensa, sebuah struktur transparan yang ada di belakang kornea.

Kemudian akan difokuskan ke retina untuk membuat gambar yang akan dikirim ke otak. Kornea harus melengkung secara merata dan mata harus memiliki panjang yang tepat, untuk menghasilkan penglihatan yang sangat jelas.

Orang yang terkena miopia, matanya cenderung tumbuh agak terlalu panjng. Artinya, ketika ia melihat benda yang jauh, cahaya tidak akan masuk ke retina, namun lebih fokus pada jarak terdekat di depannya.

Itulah mengapa, penglihatannya menjadi buram. Nah, mata minus bisa disebabkan oleh tiga faktor. Simak penjelasan berikut!

1. Jarak yang terlalu dekat

Menulis, dan membaca buku dengan jarak yang terlalu dekat, akan meningkatkan risiko penyebab mata minus. Terlebih jika kita membaca sambil tiduran atau rebahan.

Selain itu, kini sudah ada gadget, kebanyakan anak-anak atau orang kini lebih memilih menghabiskan waktunya dengan gadget mereka. Tak jarang pula mereka menggunakan gadget dengan jarak pandang yang sangat dekat atau dengan pencahayaan layar yang begitu terang.

Hal itu juga bisa menyebabkan mata minus. Oleh karena itu, jika ingin membaca buku, sebaiknya jangan terlalu dekat dan jangan sambil tiduran. Untuk menggunakan gadget juga harus diatur waktunya, jangan terlalu sering jika memang tidak penting.

2. Jarang melakukan kegiatan di rumah

Sebuah penelitian mengatakan, jika menghabiskan waktu di luar rumah, akan mengurangi risiko terkena mata minus. Jika kalian sudah terkena mata minus, aktivitas di luar rumah juga dikatakan bisa menghambat perkembangan mata minus melambat.

Jadi, sebaiknya perbanyaklah aktivitas dan kegiatan di luar rumah.

3. Genetik atau Keturunan

Orang yang memiliki orang tua dengan riwayat mata minus, akan memiliki peluang lebih besar untuk terkena mata minus dibandingkan orang lain.

Terdapat penelitian yang mengindentifikasi lebih dari 40 gen, nah gen-gen ini bertanggung jawab atas struktur dan perkembangan mata yang memberi sinyal anatara otak dan mata.

Referensi: bobo.grid.id

Leave Comment

Related Posts