Gokil, Penjual Angkringan ini Promosikan Dagangannya dengan Baliho Mirip Politisi Kampanye

Gokil, Penjual Angkringan Ini Promosikan Dagangannya Dengan Baliho Mirip Politisi Kampanye
Gokil, Penjual Angkringan Ini Promosikan Dagangannya Dengan Baliho Mirip Politisi Kampanye

Biasanya penjual makanan menggunakan baliho untuk mempromosikan dagangan mereka. Baliho tersebut berisi ajakan atau daftar menu makanan yang dijual oleh mereka. Oleh karena itu, banyak dari mereka yang membuat baliho dengan bentuk atau cara yang unik.

Seperti yang dilakukan oleh pedagang angkringan satu ini yang fotonya menjadi viral di media sosial. Potret tersebut memperlihatkan baliho promosi dagangan angkringan makanan yang mirip seperti spanduk kampanye politisi saat Pilkada diadakan.

Hal itu terlihat karena baliho tersebut mirip seperti spanduk politisi yang ingin menjadi anggota dewan mengkampanyekan dirinya dengan menampilkan foto, nama calon, hingga nomor urutnya.

Banyak akun media sosial yang mengunggah potret penjual angkringan yang mempromosikan dagangannya dengan cara unik ini. Salah satunya ialah akun Facebook Ismatu Rizka.

Dia menganggap cara promosi penjualan yang dilakukan penjual angkringan itu seperti lulusan S3 jurusan Marketing.

“S3 marketing…
Cah gemolong, ngerti iki po ora…?,” tulisnya, pada Jumat (19/2/2021).

Akun Facebook Rudee Rudee juga mengunggah potret dirinya dengan menarasikan kalau pedagang makanan itu adalah lulusan S3 Marketing dari Universitas Harvard, Amerika Serikat.

“Lulusan Harvard, s3 marketing,” tulisnya, pada Rabu (17/2/2021).

Dilansir dari Kompas.com, diketahui pemilik dari angkringan yang membuat baliho unik itu bernama Naufal Bahaduddin Wafi. Dan dagangan angkringannya berlokasi di Desa Gandurejo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah dengan nama Sempulur.

Baca Juga: Kocak, Pria Ini Kaget Lihat Istrinya Ada Di Rumahnya, Lupa Kalau Sudah Nikah

Ide pembuatan baliho

Naufal menceritakan awal mula bagaimana baliho tersebut ia buat dan digunakan untuk mempromosikan dagangannya. Ia mengatakan ide tersebut muncul ketika gelaran pilkada tahun 2020 lalu.

“Itu cuma coba-coba, saya buatnya Agustus 2020, saat itu kan lagi musimnya kampanye pilkada. La terus saya kepikiran’kayaknya asyik nih’ yaudah saya buat baliho sekalian,” kata Mahasiswa jurusan Sastra Jawa di Universitas Sebelas Maret (UNS) kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (19/2/2021).

Naufal juga menambahkan kalau pembuatan baliho tersebut tidak ada unsur menyindir politisi siapapun. Melainkan sebagai media promosi dagangannya yang sekaligus menjadi hiburan buatnya.

Takutnya saya cuman dituduh nyindir nanti, padahal sebenarnya enggak. Media promosi kalau dibuat komedi kan lebih menarik, pikiran saya begitu,” tutur Naufal.

Terlebih lagi, belakangan ini Naufal menganggap sangat jarnag seklai melihat media promosi yang dibumbui dengan inovasi anti mainstream. Untuk itulah, dengan memasukkan unsur parodi atau hal yang berbau lucu diharapkan dapat menjadi daya tarik orang-orang.

Ya dulu awal-awalnya lumayan sih, bisa dikatakan dengan adanya baliho itu berpengaruh juga, tapi ya saat ada PSBB Jawa Tengah kemarin itu agak berkurang pembelinya,” jelasnya.

Kalau respons dari warga sekitar ya positif, ada yang bilang anak ini aneh-aneh aja. Kalau dari pelanggan ya ada yang bilang ini unik,” tambah Naufal.

Dan saat ditanya pendapatnya dijuluki sebagai lulusan S3 Marketing Universitas Harvards, Naufal menanggapinya dengan kocak. “Haha, S1 aja belum lulus kok,” jelasnya.

Baca Juga: Pramugari Ini Dipecat Dari Pekerjaannya Karena Mengaku Diculik, Padahal Dikarantina

Menu yang dijual

Naufal melanjutkan dengan memberitahu menu makanan apa saja yang ia jual. Harganya pun terbilang dapat dijangkau oleh semua kalangan.

Kalau yang dijual ya umumnya angkringan, ada nasi kucing, usus, ati, gorengan, aneka es, dan lainnya,” ujar Naufal.

Pada baliho tersebut, terdapat 9 jenis makanan yang ia tawarkan kepada para pembeli. Namun, ada satu aneka makanan yang namanya cukup unik, yaitu ‘Esseme Bakule‘. Naufal lalu menjelaskan ia sengaja menaruh unsur punchline agar orang penasaran dengan rasanya.

“Menu yang ada di baliho itu cuma garis besarnya aja, sama ngepasin punchline. Kan dari nomer 5 sampai 8 itu ada macem-macem es, nah yang nomer terakhir itu punchline, ‘Esseme Bakule’ yang artinya senyuman penjualnya,” ungkap Naufal.

Baca Juga: Kisah Cowok Yang Diancam Putus Jika Tak Belikan Skin Care Pacarnya Tiap Bulan

Karena warung tersebut menjadi viral di medsos, mahasiswa semester 4 ini pun berharap agar warung makanannya jadi ramai pembeli. Untuk angkringannya sendiri selalu buka mulai pukul 09.00 sampai 17.00 WIB.

Add a comment

Tinggalkan Balasan

Prev Next
Hidupkan Notifikasi OK No thanks