Artikel ini akan mengulas 5 fakta atau informasi menarik yang berhubungan dengan teori dominan otak kanan dan otak kiri yang sebenarnya mitos.
Setiap individu memiliki jenis kecerdasan yang berbeda-beda. Ada yang memiliki kecerdasan dalam matematika, ada yang pandai bermain alat musik, dan ada juga yang handal dalam bidang olahraga. Kemampuan unik ini membuat setiap manusia menjadi istimewa.
Otak adalah sebuah bagian tubuh yang sangat rumit. Tanpa otak, manusia tidak bisa melakukan aktivitas dengan normal.
Semua fungsi penting dalam tubuh manusia dikendalikan oleh otak. Karena pentingnya otak bagi manusia, banyak orang mulai mencari informasi mengenai otak mereka.
Baca Juga: Benarkah Manusia Hanya Menggunakan 10 Persen Otaknya?
1. Sejarah mengenai Teori Otak Kanan dan Otak Kiri
Menurut verywellmind, pencetus teori mengenai otak kanan dan otak kiri pertama kali adalah Roger W. Sperry, seorang neuropsikolog yang meraih Penghargaan Nobel pada tahun 1981. Ia melakukan penelitian terhadap fungsi otak pasien yang korpus kalosumnya dipotong melalui operasi guna mengobati epilepsi refrakter.
Korpus kalosum adalah struktur yang menghubungkan otak kanan dan otak kiri. Fungsinya adalah untuk mengirimkan sinyal antara kedua sisi otak.
Setelah memotong korpus kalosum pasien tersebut, dokter menemukan bahwa pasien tidak bisa mengucapkan nama objek yang diproses oleh bagian kanan otak, tetapi masih bisa mengucapkan nama objek yang diproses oleh bagian kiri otak.
Dengan informasi ini, Sperry menyimpulkan bahwa bahasa dikendalikan oleh bagian kiri otak.
Baca Juga: Sejak Dulu 5 Teori Sains ini Dianggap Benar, Padahal Salah Besar
2. Perbedaan Fungsi antara Otak Kanan dan Otak Kiri
Menurut Mayfieldclinic, otak bagian kiri bertanggung jawab atas kemampuan berbicara, pemahaman, aritmatika, dan menulis. Dengan kata lain, orang yang lebih dominan pada otak bagian kiri cenderung memiliki keterampilan berbahasa dan berhitung yang baik.
Sebagai contoh, mereka mungkin lebih mudah belajar bahasa asing atau menggunakan rumus matematika dengan logika yang kuat.
Sementara itu, otak kanan bertanggung jawab untuk mengendalikan kreativitas, kemampuan spasial, keahlian seni, dan keterampilan musik. Dengan kata lain, individu yang memiliki dominasi pada otak kanan biasanya memiliki kreativitas yang baik.
Sebagai contoh, mereka mungkin mampu membuat gambar yang lebih unik dibandingkan dengan kebanyakan orang, atau bisa lebih cepat dalam belajar sebuah lagu untuk dimainkan dengan alat musik tertentu.
Baca Juga: Fakta Unik Danau Hillier Berwarna Merah Muda di Australia
3. Kolaborasi antara Otak Kanan dan Otak Kiri
Menurut informasi dari Queensland Brain Institute, otak manusia memiliki dua bagian yaitu otak kanan dan otak kiri yang terhubung oleh serabut saraf yang disebut korpus kalosum. Fungsinya adalah untuk memastikan komunikasi dan pengiriman sinyal antara kedua bagian otak.
Jika korpus kalosum mengalami gangguan, maka komunikasi antara kedua bagian otak akan terganggu dan menyebabkan hilangnya berbagai fungsi seperti penglihatan, ucapan, dan memori. Oleh karena itu, otak kanan dan otak kiri perlu bekerja sama dalam menjalankan tugas-tugasnya. Keduanya tidak bisa bekerja sendiri-sendiri.
Baca Juga: Fakta Menarik Warna Pelangi, Terdiri Dari Jutaan Warna
4. Kemampuan Otak Bisa Ditingkatkan melalui Latihan
Setiap orang memiliki kemampuan otak yang berbeda-beda. Namun, apakah kemampuan otak bisa ditingkatkan melalui latihan? Tentu saja bisa.
Sebagai contoh, penelitian yang dilansir oleh Harvard Health Publishing telah menunjukkan bahwa berolahraga secara teratur merupakan salah satu cara untuk meningkatkan fungsi kognitif seperti daya ingat, kemampuan memecahkan masalah, konsentrasi, dan perhatian terhadap detail.
Selain itu, bermain game yang membutuhkan pemikiran logis juga dapat memperbaiki kemampuan otak.
Baca Juga: Penjelasan Ilmiah Mengapa Manusia Sering Lupa?
5. Teori Otak Kanan dan Otak Kiri Memiliki Dominasi adalah Mitos
Sebelumnya, banyak orang meyakini bahwa kemampuan mereka dikendalikan oleh otak kanan atau kiri secara dominan.
Namun, sebuah penelitian selama dua tahun yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Utah membantah mitos tersebut. Mereka mengidentifikasi bahwa terdapat jaringan khusus di otak kanan dan kiri yang bertanggung jawab untuk memproses fungsi lateral.
Lateralisasi fungsi otak berarti bahwa ada proses mental tertentu yang lebih dominan pada salah satu sisi otak kanan atau kiri. Dalam penelitian ini, sebanyak 1.011 orang berusia antara 7 hingga 29 tahun diamati oleh para peneliti saat otak mereka sedang istirahat.
Setiap orang mempelajari cara otak mereka berfungsi dan tidak menemukan bukti bahwa seseorang lebih suka menggunakan salah satu sisi otak, baik itu otak kanan atau otak kiri, lebih sering daripada yang lain.
Karena ada banyak mitos yang tersebar, kita seharusnya menjadi lebih bijak dalam menyikapi informasi, terutama informasi yang berasal dari media sosial.
Meskipun mitos mudah dipercaya, kita harus tetap berhati-hati dan cerdas dalam menyaring setiap informasi yang kita terima. Tes untuk menentukan apakah kita memiliki kecenderungan dominan pada otak kanan atau otak kiri yang tersebar di internet sebaiknya kita anggap sebagai hiburan belaka, ya!
Baca Juga: Benarkah Dinosaurus Penyebab Manusia Tidak Bisa Berumur Panjang?
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.