Sejak Dulu 5 Teori Sains ini Dianggap Benar, Padahal Salah Besar

Ketika kita kecil, kita pasti mendapatkan beberapa informasi dan cenderung kita menelan informasi tersebut mentah-mentah. Dan ternyata setelah bertahun-tahun hingga kita beranjak dewasa, beberapa informasi yang telah kita terima tersebut salah. Penyebab utama dari kesalahan tersebut ialah kurangnya teknologi yang mumpuni saat itu yang membuat kesimpulan kita terhadap sesuatu tidaklah tepat. Nah, apa saja sih…


Matador Dan Banteng

Ketika kita kecil, kita pasti mendapatkan beberapa informasi dan cenderung kita menelan informasi tersebut mentah-mentah. Dan ternyata setelah bertahun-tahun hingga kita beranjak dewasa, beberapa informasi yang telah kita terima tersebut salah.

Penyebab utama dari kesalahan tersebut ialah kurangnya teknologi yang mumpuni saat itu yang membuat kesimpulan kita terhadap sesuatu tidaklah tepat. Nah, apa saja sih teori-teori yang sejak dulu dianggap benar namun ternyata salah, berikut ulasannya!

1. Rambut dan Kuku Akan Tetap Terus Tumbuh

Rambut Dan Kuku
Rambut Dan Kuku | Nikita

Menurut beberapa teori sains lama, kuku dan rambut akan terus tumbuh bahkan setelah manusia meninggal dunia. Alasannya karena kelenjar yang bertanggung jawab terhadap hal itu akan tetap membuat sel baru.

Padahal tubuh kita akan mengalami pembusukan sel setelah kita meninggal. Alasan rambut dan kuku terlihat lebih panjang disebabkan oleh dehidrasi kulit yang membuatnya tertarik ke daerah berlawanan dan mengering.

2. Banteng Marah Melihat Warna Merah

Matador Dan Banteng
Matador Dan Banteng | Kumpulan Artikel

Menurut para ahli Biologi hewan, Banteng adalah hewan yang buta warna. Selama ini mungkin kita sudah banyak mendapatkan informasi dari aksi Matador dan bantengnya mengenai banteng yang marah terhadap warna merah.

Baca Juga:  Apakah Ikan Bisa Tidur? Ternyata Begini Caranya!

Padahal, banteng marah terhadap pergerakan kain yang dikibas-kibaskan oleh sang Matador.

3. Menelan Permen Karet Membutuhkan Bertahun-tahun Untuk Dicerna

Menelan Permen Karet
Menelan Permen Karet | Global Radio

Tak sedikit orang yang percaya bahwa butuh setidaknya waktu 7 tahun bagi tubuh untuk mencerna permen karet yang tertelan. Pemikiran bahwa sebuah gumpalan permen karet berada di lambung kita selama itu sangatlah mengganggu dan sangatlah tidak benar.

Memang benar bahwa permen karet tidak bisa dicerna oleh tubuh, namun ia akan diteruskan oleh jalur pencernaan dan terbuang bersama kotoran begitu saja dengan cepat.

4. Konsumsi Air Minimal 8 Gelas per Hari

Minum Air Putih
Minum Air Putih | Suara.com

Selama ini pasti kita menganggap bahwa kebutuhan air minum bagi tubuh ialah 8 gelas per hari. Bahkan tak jarang pernyataan ini diperkuat oleh dokter, trainer, dan ilmuwan. Memang benar, kebiasaan meminum air 8 gelas per hari ialah baik bagi kesehatan.

Namun, setiap manusia memiliki kebutuhan air minumnya sendiri-sendiri. Kita gak harus membutuhkan 8 gelas air mmum per hari. Seseorang mungkin butuh beberapa gelas air untuk kebutuhannya, sementara itu mungkin ada yang lebih dari itu.

Baca Juga:  5 Fakta tentang Matcha, Minuman Enak di Kalangan Anak Muda

Itu semua bergantung pada alarm alami ketika tubuh kekurangan air.

5. Sensor-sensor Pengecap Pada Lidah Itu Spesifik di Area Tertentu

Sensor Pengecap Pada Lidah 1
Sensor Pengecap Pada Lidah | Informasi Penting

Kalian pasti pernah melihat peta zona rasa lidah manusia pada buku-buku pelajaran. Peta tersebut menunjukan pembagian rasa sesuai zonanya. Sisi kiri dan kanan dikhususkan untuk mengecap rasa masam, pangkal depan lidah depan mengecap asin dan manis, sedangkan pangkal lidah bagian belakang dikhususkan mengecap rasa pahit.

Brian Lewandowski, seorang ahli ilmu saraf asal Amerika Serikat mengatakan bahwa sebenarnya tidak ada area khusus pada lidah yang dapat mengecap rasa tertentu.

Seluruh area lidah diciptakan untuk bisa merasakan dan mendeteksi setiap rasa dari makanan atau minuman yang dikonsumsi. Memang benar, ada perbedaan sensitivitas pada lidah dalam mengecap rasa. Namun hal tersebut tidak memberikan peran besar dalam membedakan jenis rasa yang masuk ke area lidah.

Selain hal itu, papila pada lidah mendeteksi rasa dengan waktu dan cara yang berbeda-beda.