Pelupa dan pikun itu berbeda.
Apakah ada orang di sekitarmu yang sering lupa? Atau apakah kamu sendiri sering mengalami hal tersebut? Contohnya, saat kita lupa mengerjakan tugas rumah atau melupakan janji yang telah kita buat. Tentu saja, perasaannya tidak menyenangkan.
Jika ada seseorang yang sering lupa seperti itu, apakah mereka sering disebut pikun? Ternyata, ada perbedaan antara pikun dan pelupa, teman-teman. Ini adalah perbedaannya.
Baca Juga: Penjelasan Ilmiah Mengapa Manusia Sering Lupa?
Perbedaan Orang yang Pelupa dan Pikun
Baca Juga: Sering Mendadak Lupa Kata Saat Bicara? Kenali Fenomena Lethologica Ini
Beda Penyebab
Pikun terjadi ketika seseorang mengalami penurunan kemampuan berpikir di otaknya. Jika seseorang menjadi pelupa, penyebabnya bisa jadi karena gangguan pada pusat konsentrasinya.
Beda Waktu
Seseorang yang mengalami pikun umumnya akan mengalami kehilangan ingatan terhadap suatu hal dalam jangka waktu yang cukup panjang. Walaupun kejadian tersebut terjadi berulang kali, orang yang mengalami pikun tetap tidak akan ingat.
Orang yang sering lupa umumnya hanya mengalami lupa sesaat. Ketika peristiwa itu diulang, seseorang yang pelupa akan mengingat kembali apa yang telah ia lupakan.
Perbedaan Usia
Biasanya, pikun menyerang individu yang telah mencapai usia lanjut, khususnya di atas 55 tahun.
Jika penyakit pelupa dapat menyerang siapa pun, baik anak-anak maupun orang dewasa dapat mengalami gejala pelupa.
Jenis Gangguan Konsentrasi Pelupa
Penjelasan sebelumnya telah jelas bahwa penyebab kehilangan ingatan oleh gangguan pada pusat fokus.
Ada dua faktor yang dapat mengganggu fokus kita di pusat perhatian kita:
Pertama-tama, pendekatan top down. Masalah ini menyebabkan seseorang menjadi terfokus pada satu hal, sehingga melupakan hal-hal lainnya.
Sebagai contoh, kita telah belajar semua materi untuk mempersiapkan ujian. Ketika sudah mulai ujian, kita akan berusaha untuk mengerjakan semua soal dengan penuh konsentrasi.
Setelah selesai ujian, kita seringkali tidak ingat lagi soal-soal yang sudah kita jawab. Penyebab hal tersebut adalah fokus kita yang terlalu besar pada menjawab soal, bukan pada mengingat soalnya.
Selanjutnya, ada pendekatan bottom up. Gangguan ini menyebabkan seseorang kehilangan ingatan tentang apa yang sedang mereka lakukan.
Misalnya, saat sedang duduk di depan komputer, tiba-tiba ada saudara yang datang dan memanggil nama kita.
Saat kita mendengar nama kita dipanggil, kita akan memutar kepala. Namun, setelah itu, kita lupa apa yang akan kita ketik selanjutnya.
Pikun dan pelupa memiliki perbedaan yang jelas. Jadi, jika ada teman yang lupa membawa buku, jangan segera menyebutnya pikun, ya, teman-teman.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.