Mengapa orang bule jarang konsumsi nasi seperti orang Indonesia? Artikel ini akan mengulas sedikit kenapa hal tersebut bisa terjadi.
Nasi adalah makanan yang menjadi favorit utama di Indonesia. Hampir semua orang di Indonesia akan selalu menyajikan nasi di meja makan. Jika belum makan nasi, rasanya seperti ada yang hilang.
Kebiasaan masyarakat Indonesia yang selalu mengonsumsi nasi memiliki perbedaan yang cukup signifikan dengan kebiasaan orang asing. Mengapa orang asing justru lebih jarang mengonsumsi nasi dari pada dengan orang Indonesia?
Mengapa orang-orang bule tidak begitu antusias dalam mengonsumsi nasi? Berikut ini penjelasannya.
Baca Juga: 12 Makanan yang Harus Dihindari pada Perayaan Hari Imlek
Penduduk Eropa Tidak Konsumsi Nasi
Seperti yang kita ketahui, dominasi makanan utama orang Eropa yaitu bahan makanan dari gandum, seperti roti, sereal, dan pasta. Dalam laporan Fondation Robert Schuman, menyebutkan bahwa 45 persen dari tanaman sereal, yaitu gandum, letaknya di Uni Eropa.
Baca Juga: Daftar Makanan yang Tepat untuk Menaikkan Mood
Apakah Benua Eropa Tidak Menghasilkan Padi?
Tentu saja, negara-negara Mediterania seperti Italia, Perancis, Spanyol, dan Portugal tentu memiliki konsumsi beras yang signifikan. Konsumsi beras ini memiliki pengaruh yang besar terhadap aspek sosial-kultural dan produksi padi juga memiliki peran yang penting dalam ekologi di negara-negara Mediterania.
Walaupun begitu, produksi beras di Eropa hanya memberikan kontribusi sekitar 0,4 persen dari total produksi beras di seluruh dunia, seperti dari kutipan Sustainable Eu Rice.
Menurut laporan dari Agriculture and Rural Development-European Commission, terdapat hal yang serupa yang terungkapkan. Namun, terdapat perbedaan yang signifikan dalam produksi beras di Indonesia. Indonesia menjadi salah satu dari tiga negara penghasil beras terbesar di dunia, dengan persentase produksi sebesar 10 persen.
Perbedaan dalam produksi beras antara Eropa dan Indonesia dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah perbedaan musim di kedua negara tersebut.
Menurut pendapat saya, menanam tanaman serelia seperti gandum di Benua Biru jauh lebih menguntungkan daripada menanam padi. Karena alasan ini, banyak penduduk yang memilih untuk menghasilkan gandum dan menggunakannya sebagai makanan pokok di negara-negara Eropa.
Oleh karena itu, bukanlah hal yang mengherankan jika orang Eropa yang berasal dari negara-negara Barat lebih jarang mengonsumsi nasi daripada orang Indonesia. Bagi mereka, tidak mengonsumsi nasi tidak berarti mereka belum makan. Mereka menyadari bahwa makanan pokok mereka bukanlah nasi, melainkan gandum.
Kebiasaan orang Indonesia adalah merasa belum puas dan belum dianggap makan jika belum mengonsumsi nasi.
Baca Juga: