Tingkat populasi di China dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir bisa dibilang sangat lambat. Tentu saja situasi tersebut sangat mengkhawatirkan, karena ditakutkan jumlah tenaga kerja akan semakin kurang seiring bertambahnya waktu tidak akan mampu mendukung berbagi aspek di negara tirai bambu tersebut.
Dilansir dari laman VOI, seorang profesor di China memberikan usulan kepada pemerintah agar memberikan orang tua yang melahirkan uang tunai sebesar 1 juta yuan atau sekitar 2,2 miliar. Usulan ini dilandaskan pada menurunnya tingkat kelahiran di negara tersebut, dan cara menopangnya adalah dengan melahirkan generasi baru.
Namun, ide tersebut memunculkan pro dan kontra oleh warganet di media sosial. Tak sedikit warganet yang mengeluhkan biaya yang nantinya akan dikeluarkan untuk mengasuh anak.
Populasi di negara China
Profesor di sekolah Ekonomi Universitas Peking, Liang Jianzhang menyebutkan dalam video yang ia unggah di media sosial Weibo miliknya, untuk meningkatkan angka kelahiran yang saat ini 1,3 menjadi 2,1, memerlukan biaya setidaknya 10 persen dari pendapatan domestik bruto (PDB) China.
Ia memperkirakan jumlahnya mencapai 1 juta yuan per anak, di mana bisa dialokasikan dalam berbagai bentuk. Seperti uang tunai, subsidi perumahan, atau keringanan pajak.
“Saya telah berbicara dengan banyak anak muda, jika hanya beberapa puluh ribu yuan, pada dasarnya tidak akan mendorong orang untuk memiliki anak lagi,” tuturnya pada Rabu, 12 Mei 2021 kepada VOI.
“Biaya akan dikompensasikan dengan kontribusi masa depan yang dibuat untuk perekonomian. Jika sebuah keluarga melahirkan anak lagi, kontribusi masa depan anak itu untuk jaminan sosial, pendapatan pajak, akan melebihi 1 juta yuan,” katanya.
Berbagai komentar pun dipaparkan oleh warganet di Weibo. Banyak warganet yang memperdebatkan apakah nilai tersebut merupakan penggunaan wajar dari pendapatan pajak China? Serta apakah 1 juta yuan adalah biaya yang cukup untuk membayar biaya pendidikannya?
“Memiliki anak dan tidak memaksimalkan bakat mereka dianggap kejahatan dalam masyarakat saat ini,” kata seorang pengguna Weibo.
“Ini harus dilakukan sedini mungkin. Jika Anda menunggu beberapa tahun tidak ada yang mau melahirkan bahkan dengan 2 juta yuan,” tulis warganet lainnya.
Berdasarkan sensus penduduk yang dilakukan oleh Biro Statistik China mengungkapkan pertumbuhan populasi negara China sangat lambat dalam kurun waktu 2010-2020. Banyak orang yang menganggap kondisi ini akan menjadi masalah bagi China di kemudian harinya.
Dalam 10 tahun terakhir, pertambahan penduduk China hanya bertambah 72 juta penduduk atau sekitar 5,38 persen saja. Hal itu membuat populasi di China keseluruhannya ialah 1,41 miliar penduduk.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.