Miss Universe 2019 Jatuh Pada Zozibini Tunzi dari Afrika Selatan

8
0
Miss Universe Competition, Show, Tyler Perry Studios, Atlanta, USA 08 Dec 2019

Pada Minggu (8/12) kemarin, malam penganugerahaan ratu sejagat atau Miss Universe 2019 menobatkan Zozibini Tunzi dari Afrika Selatan menjadi pemenang. Ia dipilih oleh para juri dan menjadikannya Miss Universe 2019.

Dan kabar baik datang dari perwakilan Indonesia. Puteri Indonesia Frederika Alexis Cull yang mewakili negara kita di ajang tersebut berhasil masuk 10 besar. Ini menjadikan ia Puteri Indonesia pertama yang berhasil menembus prestasi tersebut.

Orang ketiga dari Afrika Selatan

Zozibini | womantalk

Pencapaian ini menjadikan ia sebagai orang ketiga wakil dari Afrika Selatan yang memenangkan kontes Ratu Sejagat tersebut. Sebelumnya, di tahun 1978 Margaret Gardiner sebagai wakil dari Afrika Selatan pernah memenangkan kontes tersebut. Lalu di tahun 2017, Demi-Leigh Nel-Peters sebagai orang kedua dari Afrika Selatan yang pernah memenangkan Miss Universe.

Zozibini Tunzi mengalahkan puluhan kontestan dari berbagai negara di seluruh dunia. Ia juga menjadi perempuan berkulit hitam pertama yang memenangkan kontes ratu sejagat tersebut, sejak kemenangan Miss Angola Leila Lopes di ajang Miss Universe 2011 lalu.

Mahkota kemenangan Power of Unity Crown, disematkan oleh Miss Universe 2018, Catriona Gray dari Filipina kepada Zozibini setelah pembawa acara, Steve Harvey mengumumkan kemenangannya.

Aktif dalam kegiatan melawan kekerasan pada wanita

Zozibini Tunzi merupakan perempuan kelahiran 18 September 1993, ia aktif di dunia modeling sejak tahun 2007. Zozibini juga dikenal banyak terlibat dalam kegiatan anti kekerasan terhadap wanita.

Tunzi, berpendapat bahwa konsep kepimpinan tidak pernah ditemukan pada perempuan adalah karena label sosial yang perempuan dapatkan, bukan karena keingininan dari perempuan.

Pada ajang kali ini, ia unggul melalui serangkaian kontes mulai dari baju renang, tanya jawab soal sosial, evening gown struts, dan ia bisa menjelaskan kepada juri mengapa ia merupakan pilihan yang tepat.

“Saya tumbuh di dunia di mana seorang wanita yang mirip saya, dengan warna kulit dan jenis rambut seperti saya, tidak pernah dianggap cantik,”

“Saya pikir ini saatnya untuk berhenti berpikir seperti itu. Saya ingin anak-anak melihat saya dan wajah saya, dan saya ingin mereka melihat wajah mereka terpantul dari wajah saya.” ungkap Zozibini seperti yang dikutip womantalk dalam penjelasan terakhirnya.

Setelah dinobatkan sebagai ratu sejagat, Tunzi jadi lebih bisa menginsipirasi perempuan bahwa cantik itu beragam dan tidak memiliki standart khusus.

Tinggalkan Balasan