Awalnya, Bumi hanya berisi batuan cair yang membara panas, seperti gunung berapi yang selalu menyemburkan lavanya yang membakar semua yang dilewatinya. Dalam waktu yang sangat lama, kondisi ini terus berlangsung hingga akhirnya banyak kalor yang terlepas ke udara dan suhu permukaan bumi mendingin.
Kemudian daratan dan lautan mulai terbentuk akibat terpisahnya unsur padat dan cair. Saat itu angkasa masih diisi oleh atmosfir primitif yang dipenuhi dengan gas beracun karena bumi belum mampu menyaring sinar UV matahari. Ini berlangsung selama sekitar 3 miliyar tahun.
Lalu di mana kehidupannya?
Sekitar 2,5 miliyar hingga 3 miliyar tahun yang lalu, kehidupan mulai terbentuk dari laut. Panas bumi dan tabir cahaya matahari, adalah dua faktor utama tercampur aduknya sop purba dalam reaksi kimia. Proses ini akan menghasilkan organisme hidup pertama di bumi.
Berbahan dasar asam amino, organisme purba tersebut memiliki kemampuan menyerap energi dan berkembang biak akibat reaksi kimia yang terjadi.
Bakteri ini merupakan nenek moyang seluruh kehidupan di bumi kelak dengan memanfaatkan cahaya matahari. Mereka berwarna ungu, berkembang biark dan menyebar ke seluruh lautan. Dari luar angkasa, bumi terlihat berwarna ungu.
Bakteri primitif ini hanya memanfaatkan sebagian cahaya matahari, sisanya masuk ke laut lebih dalam. Kemudian bakteri yang memanfaatkan spektrum cahaya yang tersisa, berkembang dan menjadikan mereka berwarna hijau.
Cynobacteria
Mikroba hijau ini kemudian akan menjadi nenek moyang seluruh spesies tumbuhan di dalam Kingdom Plantae. Mereka dikenal Cynobacteria. Mereka bisa berfotosintesis, sebuah kemampuan yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Mereka memisahkan air menjadi hidrogen dan oksigen dengan memanfaatkan energi dari cahaya matahari.
Oksigen yang dihasilkan dilepaskan ke udara untuk mengisi atmosfir, kemudian bereaksi dan terbentuklah ozon. Lalu hidrogen dijadikan gula yang berasal dari reaksi dengan karbon dioksida.
Ozon ini lah yang kemudian melindungi Bumi dengan menyaring sinar UV matahari. Oksigen yang berlimpah, hasil dari fotosintesis Cynobacteria tersebut berguna untuk respriasi tumbuhan, kemudian karena kondisi lingkungan berangsur ramah, makhluk lain ikut memanfaatkan oksigen untuk mencerna makanan. Kemudia mereka mengalami ledakan populasi dan saling berevolusi.